Nama saya Reza Ronna Hidayatullah, saya lahir di kota Sidoarjo tahun 1995. Saya dibesarkan oleh keluarga Islam yang taat. Pendidikan saya berawal dari TK Aisyah, pada tahun 2001, bertepatan dengan lahirnya adik pertama saya, Zakari Ronna Firmansyah. Kemudian setelah lulus TK, saya melanjutkan ke SD Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo. Pengalaman waktu SD yang sangat terkesan bagi saya adalah waktu kelas tiga SD, saya khatam Al-Qur’an buat pertama kalinya. Saya meminta hadiah pada orang tua, yaitu sepeda. Setelah ada sepeda saya mulai memberanikan diri untuk berangkat sekolah sendiri dengan sepeda yang saya dapat dari hadiah khatam Al-Qur’an. Jarak antara rumah dengan sekolah saya kira-kira 11km. Dan kejadian yang tidak pernah saya lupakan adalah pada saat sore hari, tepat waktu sholat ashar dan adzan telah terdengar sampai lapangan tempat saya bermain, saya pun terlalu asyik bermain sepakbola dan tidak mendengarkan adzan untuk menunaikan ibadah, saya jatuh dan tangan saya patah. Setelah beberapa kemudian saya sembuh.
Setelah 3 tahun kemudian, saya lulus SD dan terpaksa pindah rumah, pindah ke kota Jember, karena ayah telah di PHK. Rumah yang ada di Sidoarjo di jual buat biaya pendidikan kakak, saya, dan adik. Kakak pertama, lulus SMA ke Perguruan Tinggi, kakak kedua, lulus SMP ke SMA, saya sendiri lulus SD ke SMP, adik pertama dari TK ke SD. Itu mungkin kalau dihitung lebih dari penjualan rrumah di Sidoarjo. Tapi orang tua sangat mementingkan pendidikan anak-anaknya. Setelah ayah di PHK, ayah tidak bekerja selama beberapa bulan, namun itu semua dianggap menjadi cobaan dari ALLAH SWT. Akhirnya ayah menemukan pekerjaan sebagai penjual roti keliling, itupun pendapatan hanya 20ribu per hari, jika semua roti yang beliau jual habis. Saya ingat dan tidak pernah pernah saya lupakan adalah orang tua saya berbuka puasa hanya dengan air putih dan 4 buah kerupuk makan. Tetapi saya hanya bisa diam dan melihat, karena saya tidak bisa melakukan apa-apa. Ayah bekerja sebagai penjual roti keliling selama ± 1 tahun.
Saya naik kelas 2 SMP, dan saya pun menjadi anak yang tidak bisa diatur. Saya sudah merokok, meminum minuman beralkohol dan memakai narkoba. Hampir setiap minggu saya minum minuman keras pada waktu itu. Setelah saya naik ke kelas tiga SMP, saya sudah sadar da mengurangi kelakuan buruk itu. Lama kelamaan saya jatuh sakit karena akibat narkoba/obat-obatan terlarang tapi saya berusaha untuk menjauhi dan berjanji tidak memakai obat-obatan haram itu,dan akhirnya saya berhasil. Setelah saya berhenti mengonsumsi obat-obatan hati saya lebih tenang dan fikiran saya tidak terlalu berat. Setelah itu saya naik kelas 3 SMP. Saya berharap saat SMA kelak bisa diterima di SMA Negeri. Saat saya kelas 3 SMP tidak banyak kenangan yang saya ingat. Setelah 9 bulan tiba-tiba saja sudah mau Ujian Nasional terasa cepat. Saya lulus dengan nilai yang lumayan bagus dan saya merasa percaya diri bahwa saya akan akan diterimadi SMA Negeri, tetapi saya pulang dengan wajah murung dan saya pun sempat menangis karena saya berfikir darimana orang tua saya membiayai sekolah saya. Jika saya sekolah di SMA swasta, yang terkenal mahalnya. Tetapi orang tua saya tetap menyekolahkan sayawalaupun itu SMA swasta.
Setelah saya diterima di SMA Muhammadiyah 3 Jember dan saya mulai berubah. Lebih dewasa dan lebih memahami pelajaran. Satu tahun berlalu, saya naik ke kelas XI IPA dan saya sudah mencoba mencari uang sendiri dan membantu meringankan beban orang tua. Saya sekolah sambil kerja. Pada pagi hari - sore hari sekolah dan pada malam hari sampai pagi hari saya bekerja. Saya bekerja sebagai operator warnet. Saya membiayai sekolah sendiri, membantu adik-adik untuk membeli buku sekolah dan saya bekerja sampai mau kenaikan kelas XII. Saya memutuskan untuk berhenti karena saya berfikir tidak ada waktu lagi buat saya, sedangkan pada kelas XII banyak tugas dan praktek. Dan itupun terjadi sampai sekarang tugas, praktek, pelajaran tambahan dan itu menyita waktu yang tidak sedikit, sampai-sampai saya saya jatuh sakit.
Demikian
kisah pengalaman hidup saya, maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan. Saya ucapkan
terima kasih.
from REZZA RONNA HIDAYATULLAH
0 komentar :
Posting Komentar