Minggu, 05 Oktober 2014

Sepuluh sifat yang dibenci allah swt

Dalam kitab nashoihul ‘ibad al imam an nawawi berkata  : “ Ada sepuluh sifat yang dibenci allah, yang timbul dari sepuluh macam orang, yaitu        :
1.      Sifat bakhil yang timbul dari orang kaya
Harta kekayaan yang kita miliki pada hakikatnya adalah titipan allah yang sudah seharusnya dipergunakan untuk mencari ridho-Nya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara banyak beramal sholeh seperti bersedekah, infaq, maupun amal-amal lainnya. Oleh karena itu, tidaklah pantas bagi orang muslim memiliki sifat bakhil dan kikir terhadap hartanya. Bukankah kekayaan tidak mungkin dapat dicapai kecuali dengan izin Allah ? Karenanya marilah kita bergembira dalam menginfakkan harta kekayaan di jalan Allah.

2.       Kesombongan yang timbul dari orang fakir
Kenikmatan allah yang paling besar untuk umat manusia adalah Allah menciptakan kita dari yang mulanya tidak ada menjadi ada serta membebaskan kita dari kekufuran kepada cahaya Islam. Pada hakikatnya kesombongan yang ada pada orang fakir dapat membinasakannya sendiri karena sebenarnya manusia tidak pantas untuk sombong sebab kita diciptakan dari air yang hina yaitu air mani. Dalam suatu riwayat Abu Hurairah ra. Berkata bahwa Rasulullah Saw. Pernah bersabda             : “Ada tiga perkara yang yang dapat membinasakan manusia yaitu : sifat sangat bakhil, sifat yang senantiasa memperturutkan hawa nafsunya, dan sifat membanggakan diri sendiri.”
Haits lain mengatakan bahwa, “Celakalah anak Adam, bagaimana mungkin dia berlaku sombong, padahal dia hanyalah akan menjadi bangkai yang menyebarkan aroma tidak sedap bagi orang lain yang lewat didekatnya. Anak Adam itu diciptakan dari tanah dan ia akan kembali ke tanah pula.” (HR. Dailami)

3.       Ketamakan yang timbul dari ‘ulama
Menjadi seorang ulama’ sudah pasti beban yang dipikul sangat berat terutama dalam mengarahkan umatnya ke jalan yang diridhoi Allah. Maka sifat tamak haruslah dijauhi dalam setiap langkah dakwah Islam.
4.       Tidak punya rasa malu yang timbul dari kaum wanita
Sebagai makhluk mulia yang diciptakan Allah, seorang wanita seyogyanya menjaga harga dirinya dengan ketentuan agama Islam. Karena kesucian seorang wanita sangatlah mahal harganya apalagi kaum wanita yang baik akan mampu melahirkan generasi-generasi yang unggul. Oleh sebab itu sudah sepantasnya jika seorang wanita memiliki sifat malu. Dapat kita bayangkan apa yang yang terjadi jika wanita sudah tidak punya rasa malu? Hal inilah yang sedang terjadi sekarang. Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa, “Barang siapa tidak memiliki sifat haya’ (rasa malu), maka tidak ada agama baginya. Barangsiapa tidak memliki rasa malu di dunia, maka dia tidak akan masuk surga.” (HR. Dailami)
5.       Cinta keduniaan yang timbul dari kakek-kakek
Islam tidak melarang seseorang untuk menjadi kaya asalkan dengan kekayaan itu dia semakin baik kualitas ibadahnya. Dalam salah satu riwayat dikatakan bahwa penyakit seorang muslim itu ada dua yaitu cinta dunia dan takut mati. Dapat kita cermati bersama bahwa betapa banyak saudara-saudara kita yang tidak pernah puas mengejar dunia? Padahal dunia tidak akan dibwa mati. Oleh karena itu janganlah kita termasuk orang-orang yang cinta dunia terutama bagi para kakek-kakek dan orang yang sudah lanjut usia.
6.       Kemalasan yang timbul dari kaum remaja
Munculnya sifat malas bisa ditimbulkan karena kita tidak mengerti hakikat dari kehidupan ini. Pada hakikatnya kita diciptakan oleh Sang Kholiq untuk beribadah kepada-Nya sehingga sudah sepantasnya setiap hari kita berlomba-lomba beribadah kepada-Nya untuk terus memperbanyak dalam menuntut ilmu terutama ilmu Agama dan harus mengamalkannya agar kelak mendapatkan kemuliaan hidup di dunia dan di akhirat. Dan seyogyanya untuk kaum remaja, masa muda yang dimiliki, dimana masih memiliki fisik yang kuat sehingga hal itu adalah peluang yang sangat besar agar dapat menimba ilmu khususnya ilmu agama. Dengan terus belajar ilmu Agama dan berusaha mengamalkannya maka insyaallah rasa malas akan hilang.
7.       Kedholiman yang timbul dari para penguasa
Idealnya menjadi seorang pemimpin itu haruslah adil. Adil dalam artian mampu menempatkan segala sesuatu dengan kadarnya. Namun tidak sedikit kita jumpai pemimpin yang dholim, pemimpin yang dholim dimana mereka senang bertindak sewenga-wenang. Padahal amanah yang diembannya akan dipertanggung jawabkan kelak di akhirat.
8.       Pengecut yang timbul dari pasukan perang
Dalam siroh nabawiyah dijelaskan bagaimana kokohnya para sahabat saat berperang dijalan Allah demi tegaknya agama Islam. Dengan semangat membara para pasuka muslim berhasil mengalahkan kaum Quraisy’ pada waktu perang badar. Nah, sifat pengecut saat perang yaitu lari dari medan perang merupakan hal yang tidak patut dilakukan oleh seorang pejuang islam, karena  sifat pengecut akan menyebabkan kegagalan dalam mendakwahkan agama Islam.
9.       Ujub yang timbul dari kalangan orang –orang zuhud
Zuhud dalam Islam sangat dianjurkan yaitu tidak mencintyai dunia dan hidup secukupnya. Dalam hal ini bagi orang-orang yang zuhud tidak patut kiranya untuk menyombongkan diri (ujub) kezuhudannya. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika tangan kanan beramal tetapi tangan kiri tidak mengetahuinya. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Barangsiapa memuji dirinya karena amal sholih yang telah dia lakukan, maka sungguh sia-sia syukurnya kepada Allah dan pasti terhapus amal kebajikannya.” (HR. Abu Nu’aim)
10.   Riya’ yang timbul dari kalangan ahli ibadah
Menjadi ahli ibadah adalah harapan setiap muslim. Dan di dalam perjalanannya pasti akan menemui banyak ujian. Oleh karena itu, sifat riya’ haruslah dihindari karena hal itu justru akan menghapus amal ibadah kita sebagaimana dalam sebuah hadits dikatakan bahwa, “Takutlah kalian untuk mencampuri ketaatan kepada Allah dengan rasa senang akan sanjungan manusia (riya’), karena (pahala) amal kalian akan terhapus.” (HR. Dailami)


0 komentar :

Posting Komentar