SEMANGAT ITU MASIH ADA SAMPAI UJUNG SENJA

Tetaplah berjuang sampai ujung senja. Jadikanlah batas kesabaran itu hingga Allah ridho pada diri. Semangatlah apa pun yang terjadi karena hakikatnya meskipun diri tak mau semangat, sesuatu apa pun itu akan tetap terjadi jua.

Sebaik-baiknya teman adalah yang menunjukkan kepada kebaikan.

Teman merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan ini. Tanpa kehadiran teman kita bukanlah apa-apa, dan bukan siapa-siapa. Dalam cakupan yang luas, teman juga bisa diartikan sebagai orang yang menemani kebersamaan dan membantu kita, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Mendapatkan Ketenangan Hati Dalam Menghadapi Masalah Hidup

Setiap manusia tidak ada yang tidak mempunyai masalah hidup, terlepas dari segala aspek status maupun derajatnya. Terkadang masalah tersebut bisa membuat kita menjadi stres atau bahkan akhirnya menjadi sakit, namun jika kita pandai untuk mengelolanya dengan baik masalah tersebut justru bisa menjadi sesuatu pelajaran yang sangat berguna untuk kita.

Rasa gembira merupakan kesan positif kejiwaan yang muncul di berbagai keadaan.

Menghapus rasa duka dan menciptakan keceriaan merupkan hal yang cukup baik untuk diri sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat. Karena rasa duka dan ceria tidak hanya terbatas pada pribadi manusia. Keceriaan dan kesedihan seorang manusia boleh berpengaruh juga terhadap orang lain. Oleh kerana itu, kesedihan ataupun keceriaan seseroang berpengaruh juga bagi orang lain di sekitarnya.

Atasi rasa lelah

Jangan kalah sama rasa lelah. Ketika kita terjangkiti rasa lelah, hanya ada dua pilihan, berhenti atau meneruskan. Tapi ketahuilah, bahwa berhenti karena lelah itu adalah simbol dari kekalahan, menyerah dan putus asa, yang merupakan bagian dari kekufuran.

Sabtu, 26 September 2020

HARIS NYAMBAT - BERSEDEKAH

 Sedekah ... meskipun dalam hukum terbagi menjadi dua, yakni sedekah wajib dan sedekah sunnah, tapi yang lazim dipemahaman kita sedekah ya hukumnya sunnah. 





Kadang-kadang orang yang kurang mampu finansial dengan orang-orang kaya yang rajin bersedekah dengan hartanya yang akun. Bukankah Imam Nawawi RochimahuLooh dalam hadits 'Arba'in menukil satu hadits Kanjeng Nabi Muchammad SAW yang di dalamnya menjelaskan bahwa meskipun dalam keadaan miskin, kita pun bersedekah.


Masih di dalam hadits tersebut, tatkala kita memang benar-benar dalam kondisi tidak ada harta benda yang bisa disedekahkan, di sini Kanjeng Nabi menggolongkan perbuatan kita membaca takbir, tahmid, dan tahlil itu juga termasuk sedekah. Termasuk di dalamnya pula pasangan perbuatan Amar Ma'ruf Nahi Munkar bahkan tatkala seorang suami melampiaskan syahwatnya kepada istrinya (hubungan intim) itu juga termasuk sedekah. 


Tapi perlu diingat pula, jikalau kita memang berlebihan yang berlebihan boleh bersedekah dengan harta benda kita. Bukankah banyak ayat di Al-Qur'an yang memerintahkan berjihad dengan harta terlebih dahulu, barulah dengan jiwa kita.


Jadi, bersedekahlah dengan apa yang kita rasa itu lebih dari kita dan seyogyanya berada. Misalnya, orang yang berilmu, sedekahnya yang dengan mengajar dan mengamalkan ilmunya. 


Karena banyak manfaat yang akan diperoleh dari sedekah yang kita keluarkan. Tapi jikalau masih punya hutang, alangkah baik dahulukan untuk melunasi hutang tersebut, barulah bersedekah.Seperti halnya tatkala kita masih punya tanggungan sholat fardhu, sebaiknya menunaikan Sholat Qodho 'Wajib wajib melakukan Sholat Sunnah.


Sekian dari Hamba

Semoga Bermanfaat


Haris Saputro - Sang Pendosa


Semoga hidayah senantiasa menaungi diri kita semua.


#harisnyambat #harissaputro #sedekah #shodaqoh #haditsarbain #arbainnawawi #warganambanganlor #napika #nambanganpinggirkali

Minggu, 20 September 2020

HARIS NYAMBAT - JADIKAN PERISTIWA SEBAGAI PELAJARAN

Bukankah Islam terlebih dahulu syariat Kanjeng Nabi Muchammad SAW mengajarkan kepada kita ummatnya untuk tidak terjerumus dalam lubang yang sama, alias kesalahan yang pernah diperbuat. Terlebih di dalam agama Islam menuntut kita pemeluknya untuk menjadi pribadi yang cerdas. Cerdas bukan dalam seni intelektual semata tapi harus sejalan dengan juga spiritual dan emosional.



Namun, dalam kenyataan yang ada di lapangan masih banyak yang belum mampu mengombinasikan elemen tersebut (termasuk yang nulis ini). Sepele kadang yang menghambatnya, yakni nafsu dari dirinya sendiri. Kita tentu sering dengar tentang tiga hal yang sering menjadi penghalang atau bisa mempengaruhi faktor runtuhnya iman bahkan kapasitas dan kapabilitas kepribadian seseorang, yakni HARTA, TAHTA dan WANITA (dalam konteks yang bisa digolongkan rasa suka pada lawan jenis).


Berapa banyak orang yang hancur atau jatuh dalam kubangan tiga hal itu. Tapi karena keasyikan akhirnya apa yang jadi "tujuan kita hidup" dari awal bertambah. Ya karena kecerdasan intelektual tiga komponen tadi (spiritual, emosional dan intelektual). 


Disebutkan bahwa orang yang cerdas (Al-Kayyisu) itu adalah orang yang siap dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian. Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang jiwanya selalu mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan kepada ALLooh.


Memang masih ada saja bahwa yang beranggapan bahwa kehidupan setelah kematian itu hal yang ghoib. Kadangkala malah terlalu sering jatuh dalam lubang yang sama, seakan-akan dia nyaman dengan kesalahan yang berasal. Sampai melakukan hal itu karena masih banyak cerita.


Kita memang belum tahu akhir hidup nanti seperti apa. Bisa jadi yang sekarang berlumuran dosa, nanti di akhir hayatnya menjadi manusia yang dibanjiri pahala akan taubatnya. Sedangkan yang sekarang taat, bisa jadi di akhir hayatnya malah terjerembab dalam maksiat.


Ingat ... !!! Kita akan dimatikan sesuai kebiasaan hidup kita. Bila kita sering melakukan dosa, bukan tak ayal lagi ALLooh SWT akan mengakhirkan hidup kita dalam keadaan berdosa, begitu pula sebaliknya. Untuk itu, pilihlah kebiasaan yang baik, agar akhir hidup kita dalam keadaan yang baik pula.


Tapi tetap jangan berputus asa akan Rochmah-Nya ALLooh SWT. Meskipun kita banyak dosa, pintu taubat dan ampunan ALLooh SWT masih terbuka lebar untuk kita. 


Jadi, di sisa hidup kita ini yang memang kita tidak tahu kapan berakhirnya batas kita menghirup udara di dunia ini, ya kita gunakan mestinya.


Jangan beranggapan menjadi makhluk yang menjadi korban atas ketidakadilan Tuhan. Tapi cobalah mendekat kepada Tuhan dan minta kepada-Nya, bukankah Dia yang kaya, barangsiapa dari hamba-Nya yang meminta pasti akan diberi.


Sekian dari Hamba

Semoga Bermanfaat



Haris Saputro - Sang Pendosa


Semoga hidayah senantiasa menaungi diri kita semua.


#harisnyambat #harissaputro #belajardariperistiwa #ibroh #pelajaran #alkayyisu #warganambanganlor #napika #nambanganpinggirkali

Jumat, 11 September 2020

HARIS NYAMBAT - MEMOTONG KUKU

Memotong kuku merupakan salah kategori dari kebersihan dzhohir menurut Ulama. Terlebih sekarang di hari Jum'at jadi dapat sunnahnya pula. Tapi kadang-kadang hal ini masih banyak yang mengabaikannya, entah karena kurangnya pengetahuan akan hal ini atau rasa malas untuk memotong kukunya.



Guru saya sering berkata biasanya orang yang punya hobi "ngingu kuku" / memanjangkan kukunya pasti orang malas. Jadi bagaimana dia bisa membersihkan Bathin kalau tidak peka / peduli dengan kondisi dzhohirnya. Dan konon setan akan bersemayam di kuku-kuku tersebut.


Untuk cara atau rukunnya pun beragama, Imaamul Chaddaad Shochibur Rootib dalam kitabnya Risaalatul Mu'aawanah memaparkan sistematika memotong kuku. Pertama dari telunjuk kanan hingga jari kelingking, lalu jari kelingking tangan kiri hingga ibu jari dan diakhiri dengan ibu jari kanan. Sedangkan untuk KAKI mulai jari kelingking kaki kanan dan diakhiri pada kelingking kaki, sesuai dengan cara kita memasukkan air ke dalam sela jari kaki ketika wudhu.


Adapun cara lain seperti yang guru kami, dengan metode AWKHOSAB (اوخسب) dan KHOWABIS (خوابس).


Maksudnya, 

ا = ibham atau ibu jari

و = wustho, jari tengah

خ = khinsir, jari kelingking

س = sababatun, jari telunjuk

ب = bunshir, jari manis


خ = khinsir, jari kelingking

و = wustho, jari tengah

ا = ibham atau ibu jari

ب = bunshir, jari manis

س = sababatun, jari telunjuk


Adapun untuk kaki, kebalikan dari urutan saat menyela-nyelai jari saat berwudhulah, yakni mulai dari kelingking sebelah kiri hingga kelingking sebelah kanan.


Hukumnya makruh lho memanjangkan kuku hingga melebihi 40 hari. Dan ini juga untuk bulu kemaluan. Jadi untuk menjadi orang yang beriman kita juga harus resikan. Karena Anadzhofatu minal iman, kebersihan adalah sebagian dari iman.

SEKIAN


Semoga hidayah senantiasa menaungi diri kita semua.


#harisnyambat #harissaputro #sambat #sangpendosa #memotongkuku #kebersihan #sunnahrasul #kebersihansebagiandariiman