Memotong kuku merupakan salah kategori dari kebersihan dzhohir menurut Ulama. Terlebih sekarang di hari Jum'at jadi dapat sunnahnya pula. Tapi kadang-kadang hal ini masih banyak yang mengabaikannya, entah karena kurangnya pengetahuan akan hal ini atau rasa malas untuk memotong kukunya.
Guru saya sering berkata biasanya orang yang punya hobi "ngingu kuku" / memanjangkan kukunya pasti orang malas. Jadi bagaimana dia bisa membersihkan Bathin kalau tidak peka / peduli dengan kondisi dzhohirnya. Dan konon setan akan bersemayam di kuku-kuku tersebut.
Untuk cara atau rukunnya pun beragama, Imaamul Chaddaad Shochibur Rootib dalam kitabnya Risaalatul Mu'aawanah memaparkan sistematika memotong kuku. Pertama dari telunjuk kanan hingga jari kelingking, lalu jari kelingking tangan kiri hingga ibu jari dan diakhiri dengan ibu jari kanan. Sedangkan untuk KAKI mulai jari kelingking kaki kanan dan diakhiri pada kelingking kaki, sesuai dengan cara kita memasukkan air ke dalam sela jari kaki ketika wudhu.
Adapun cara lain seperti yang guru kami, dengan metode AWKHOSAB (اوخسب) dan KHOWABIS (خوابس).
Maksudnya,
ا = ibham atau ibu jari
و = wustho, jari tengah
خ = khinsir, jari kelingking
س = sababatun, jari telunjuk
ب = bunshir, jari manis
خ = khinsir, jari kelingking
و = wustho, jari tengah
ا = ibham atau ibu jari
ب = bunshir, jari manis
س = sababatun, jari telunjuk
Adapun untuk kaki, kebalikan dari urutan saat menyela-nyelai jari saat berwudhulah, yakni mulai dari kelingking sebelah kiri hingga kelingking sebelah kanan.
Hukumnya makruh lho memanjangkan kuku hingga melebihi 40 hari. Dan ini juga untuk bulu kemaluan. Jadi untuk menjadi orang yang beriman kita juga harus resikan. Karena Anadzhofatu minal iman, kebersihan adalah sebagian dari iman.
SEKIAN
Semoga hidayah senantiasa menaungi diri kita semua.
#harisnyambat #harissaputro #sambat #sangpendosa #memotongkuku #kebersihan #sunnahrasul #kebersihansebagiandariiman
0 komentar :
Posting Komentar