Minggu, 14 Juli 2019

Ngeluru Ilmu Babagan Kucing

Kucing saya yang sudah punya anak sering keluar rumah bahkan sampai nututi ke tempat saya kerja. Perlu diingat ya dia itu betina bukan pejantan. Acapkali kali kudapati dia dikejar sama kucing jantan milik tetangga. Walhasil, perutnya kini membuncit lagi. Padahal anaknya baru beberapa bulan umurnya. Dan yang kusalut dari kucing salah satu ialah dia tahu betul kapan si anak harus dilepaskan untuk mandiri dalam tahapan ini disape (red: tidak disusui lagi). Beda banget ya sama anak generasi micin, padahal sudah bal

igh tapi masih saja dimanjakan. Wahai para orang tua, menurut ilmu fiqih, Anda hanya memberikan nafkah sampai si anak baligh saja. Bahkan untuk masalah zakat, anak yang sudah baligh sudah wajib membayar zakatnya sendiri, maksudnya tidak dibayarkan oleh Ayah ataupun orang yang menafkahi. Mungkin karena agama Islam itu mengedepankan welas asih jadi wajar kalau orang tua tidak tega membiarkan anaknya yang belum bisa mandiri dibiarkan begitu saja.

Kembali lagi ke kucingku tadi, tepatnya fokus perihal keadaan dia hamil. Menurut Anda apakah ini efek pergaulan bebas dunia per-meongan, hehehe. Wajar saja kucing melakukan hal itu. Karena hewan memang diciptakan tanpa punya akal. Tapi kalau manusia dengan sadar melakukan hal itu namanya kurang ajar. Manusia diciptakan mempunyai akal dan nurani, masak bisa melakukan hal yang hina itu. Terlebih lagi wanita yang sangat dimuliakan dalam agama ini, sampai tega mengkhianati sang suami yang mana dalam hal rumah tangga adalah imamnya. Maka untuk Anda yang telah beristri, jangan mudah begitu saja membiarkan istri keluar rumah tanpa seizin Anda. Begitu pula bagi sang istri, alangkah baiknya Anda meminta izin kepada imammu saat hendak keluar rumah.

Ada yang beranggapan bahwa tugas istri hanya di “dapur, sumur dan kasur”. Mungkin dengan statement akan timbul dua asumsi yang bertolak belakang. Satu, asumsi yang timbul karena mengedepankan tugas murni sang istri yakni ibu rumah tangga, seyogyanya “ngerti penggawean”. Kedua, asumsi yang timbul karena menganggap hal itu sama saja menyerupakan istri dengan asisten rumah tangga bukan lagi ibu rumah tangga. Terserah Anda memilih yang mana, tapi di sini penulis sangat mengedepankan bahwa istri harus patuh kepada suami. Bahkan dalam salah satu kitab yang masyhur saja disebutkan bahwasanya suami boleh memukul seorang istri dengan pukulan yang tidak menyakitkan jika seorang istri tidak mau patut terhadap suami, tetapi jikalau istri patut terhadap suami, jangan mencari-cari alasan untuk memukul, karena itu dosa.

Maka untuk Anda para istri, hormati secara utuh suami Anda. Apabila ada permasalahan yang mendesak selesaikan dengan kepala dingin, jangan sedikit-sedikit Anda melayangkan minta cerai. Cerai itu memang boleh tapi hal itu sangat dibenci oleh Sang Kholiq. Sang Kholiq yang telah mempersatukan kalian berdua dalam bahtera rumah tangga. Apalagi kalau cuma karena masalah finansial yang tidak tercukupi engkau tega mengajukan niatan itu. Sudah naïf sekali, karena masalah itu pasti ada solusinya. Dan seburuk-buruk perangai suamimu pun, engkau harus tetap menutup-nutupi aibnya. Bukan malah mengumbarnya di khalayak umum. Ingatlah engkau akan siksaan ini, perempuan yang di gantung lidahnya dan dituangi api ke tenggorokannya adalah perempuan yang berani dan durhaka kepada suami. Ingat pula akan balasan ini,  seorang istri yang ikhlas melayani dan merawat suami, di dalam kubur nikmatnya bagai di taman dan mendapat 1000 pahala haji dan umrah. Serta malaikat memintakan pengampunan bagi istri tersebut.


Di akhir penutup tulisan ini, kami ingin mengingatkan gunakan betul akal dan hati nurani sebelum bertindak. Karena kita manusia diciptakan lebih mulia dari hewan, sebagaimana kucing saya tadi. Dan yang terakhir buat Anda kaum hawa yang menikah, jangan terlalu memiliki sifat cemburu kepada keluarga suami, harus percaya kepada suami. Jadilah istri yang sebagaimana mestinya dan Anda sang suami jangan telantarkan istri Anda hanya demi memuaskan nafsu akan hobi atau hiburan semata. Sekian. 

0 komentar :

Posting Komentar