Rabu, 11 September 2013

PSK

Pahlawan Sekitar Kita

Budaya Dijual Percuma
         Malu dengan seni dan kebudayaan lokal membuat  negeri tetangga menggerogoti kesenian kita. Memang tidak banyak yang konsen lagi pada eksistensi kebudayaan peninggalan leluhur kita. Mungkin hanya budayawan yang peduli dengan keadaan kebudayaan kita dan hanya memberikan ajakan untuk kita tetap menjaga kebudayaan itu. Namun ada juga tokoh yang masih mempertahankan kebudayaan itu, mereka adalah seniman jalanan. Mereka masih mempertahankan budaya negeri ini untuk mengais rezeki. Walau kebudayaan kini dijual dengan percuma mereka tetap ikhlas menerimanya walau kadang dengan hasil yang didapat bellum tentu menyukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Mungkin mereka lebih cocok disebut sebagai pahlawan daripada aparatur negara yang diam saja melihat kebudayaan negeri diakui negeri tetangga walaupun kini santer dikabarkan mulai mematenkan kebudayaan Indonesia ke UNESCO.


Polisi Cepek
          Hanya lembaran ribuan yang mereka harapkan dari pengendara yang lewat.  Tak jarang pula mendapat koin recehan, sekadar ucapan terima kasih bahkan hanya senyuman. Terik matahari dan dinginnya hujan tak memudarkan niat mereka untuk membantu warga lain mengatur lalu lintas. Berjaga di daerah yang tak terjamah oleh aparat Polantas mereka seakan-akan menjadi pahlawan tanpa sanjungan. Walau banyak cercaan dari orang yang benci terhadap pekerjaan mereka karena dianggap hanya memanfaatkan keadaan semata untuk mengais rupiah. Hanya sabar dan tegar yang dapat melawan cercaaan tersebut yang mereka pakai untuk menjadi polisi cepek.



Kayuhan untuk Rupiah
Sering dianggap sebagai pekerjaan yang tidak berperikemanusiaan oleh aktivis HAM. Membawa penumpang dengan beban yang mungkin sulit untuk dia terima. Namun karena tuntutan kebutuhan yang banyak mereka harus berani mengambil resiko. Melayani dengan sepenuh hati bagi para penjaja jasanya dengan melindungi dari terik matahari dan hujan dengan penutup becaknya tanpa memedulikan kondisi sendiri. Walau bayaran yang diterima kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan namun mereka tetap ikhlas dalam menekuni pekerjaan ini. Meski mulai tersisihkan oleh angkota umum yang bertenaga mesin dan mungkin hanya pelanggan-pelanggan lama yang sering memakai jasanya mereka tetap sabar dalam menjalaninya. Karena kesabaran dan ketegaran lah yang harus dimiliki oleh seorang pahlawan. Bukan keluhan yang sering terlontar dari mulut pecundang dan menyalahkan keadaan yang dapat menyelesaikan persoalan.



0 komentar :

Posting Komentar