Karya :Achmad Shofaul Huda
ETOSER 2013
Dalam sejarah
islam, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat islam terjadi pada
masa Abbasiyah. Pada masa itu umat islam menunjukkan kemajuan di bidang
kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik dan
kemajuan bidang lainnya. Umat islam menjadi kelompok umat terdepan dan
terunggul. Nama-nama ilmuan dunia lahir pada masa itu seperti Ibnu Sina, Ubnu
Rusyd, Imam Al-Ghazali, Al Farabi dan masih banyak lagi.
1. Kualitas Sumber
Daya Manusia Umat Islam
Di dalam
QS. Al Imron ayat 110 diterangkan bahwa kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
mungkar dan beriman kepada Allah, sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka dan diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.
Dari ayat
tersebut sudah jelas bahwa Allah menyatakan bahwa umat islam adalah umat yang
terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan. Di antara aspek
kebaikan kebaikan umat islam itu adalah keunggulan kualitas SDMnya dibanding
umat non islam. Keunggulan kualitas umat islam yang dimaksud dalam Al Qu’ran
itu sifatnya normatif, potensial, bukan riil
2. Posisi Umat
Islam
Sumber daya manusia umat islam saat
ini belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul. Karena itu dalam percaturan
global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer dan ilmu pengetahuan dan
tekonologi belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan. Di Indonesia jumlah
umat islam lebih dari 85 % tetapi karena kualitas SDMnya masih rendah juga
belum mampu memberikan peran yang proposional. Hukum positif yang berlaku di
negeri ini bukan hukum islam. Sistem sosial politik dan ekonomi juga belum mencerminkan
akhlaq islam.
3. Posisi Umat
Islam di Indonesia
Dalam konteks masyarakat Indonesia,
dimana umat islam adalah mayoritas, peranan umat islam untuk mewujudkan
masyarakat madani sangat menentukan. Kondisi masyarakat Indonesia sangat
bergantung pada konstribusi yang diberikan oleh umat islam. Peranan umat islam
itu dapat di realisasikan melalui jalur hukum, sosial politik, ekonomi dan
lain-lain. Sistem hukum, sosial politik, ekonomi dan yang lain di Indonesia
memberikan ruang utuk menyalurkan aspirasinya secara konstruktif bagi
kepentingan negara secara keseluruhan.
Permasalahan pokok yang masih
menjadi kendala saat ini adalah kemampuan dan konsistensi umat islam Indonesia
terhadap karakter dasarnya untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara melalui jalur-jalur yang ada. Sekalipun umat
islam secara kuantitatif mayoritas tetapi secara kualitatif masih rendah
sehingga perlu pemberdayaan scara sistematis. Sikap amar ma’ruf nahi munkar
juga masih sangat lemah. Hal itu dapat dilihat dari fenomena-fenomena sosial
kriminalitas yang tinggi, korupsi yang terjadi di semua sektor, kurangnya rasa
aman dan lain sebagainya. Bila umat islam Indonesia benar-benar mencerminkan
sikap hidup yang islami, pasti bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan
sejahtera.
Untuk mewujudkan masyarakat madani
dan agar terciptanya kesejahteraan umat maka membuat suatu perubahan yang
signifikan , selain itu kita juga harus dapat menyesuaikan diri dengan apa yang
sedang terjadi di masyarakat sekarang ini. Agar di dalam kehidupan
bermasyarakat kita tidak ketinggalan berita. Adapun beberapa kesimpulan yang
dapat diambil ialah dalam mewujudkan masyarakat madani dan kesejahteraan umat
haruslah berpacu pada Al-Qur’an dan Assunnah yang diamanahkan oleh rasulullah
kepada kita sebagai umat akhir zaman, sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa
yang dimaksud dengan masyarakat madani itu dan bagaimana cara menciptakan
suasana pada masyarakat madani tersebut serta ciri-ciri apa saja yang terdapat
pada masyarakat madani sebelum kita, yakni pada zaman rasulullah saw.
Selain memahami apa itu masyarakat
madani kita juga harus melihat potensi manusia yang ada di masyarakat,
khususnya di Indonesia. Potensi yang ada pada diri manusia sangat mendukung
kita untuk mewujudkan masyarakat madani. Karena semakin besar potensi yang
dimiliki seseorang dalam membangun agama islam maka akan semakin baik pula
hasilnya, begitu pula sebaliknya. Apabila seseorang memiliki potensi yang
kurang di dalam membangun agamanya maka hasilnya pun tidak akan memuaskan. Oleh
karena itu marilah kita berlomba-lomba dalam meninggkatkan potensi diri melalui
latihan-latihan spiritual dan praktek di masyarakat.
Asapun di dalam islam mengenal yang
namanya zakat. Zakat memiliki dua fungsi baik yang untuk menunaikan zakat
maupun yang menerimanya. Dengan zakat ini kita dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat hingga mencapai derajat yang disebut masyarakat madani. Selain zakat,
adapula yang namanya wakaf. Wakaf selain untuk beribadah kepada Allah juga
dapat berfungsi sebagai pengkiat jalinan antara seorang muslim dengan muslim
lainnya. Jadi wakaf mempunyai dua fungsi yakni fungsi ibadah dan sosial. Maka diharapkan kepada kita semua baik yang
tua mapun yang muda agar dapat mewujudkan masyarakat madani di negeri kita yang
tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui peningkatan kualitas sumber daya
manusia, potensi, perbaikan sistem ekonomi, serta menerapkan budaya zakat,
infak dan sedekah. Insya allah dengan menjalankn syariat islam dengan baik dan
teratur kita dapat memperbaiki kehidupan bangsa ini secara perlahan.
0 komentar :
Posting Komentar