Minggu, 29 September 2013

Peran Umat Islam Baik Secara Lokal Maupun Global Guna Mewujudkan Masyarakat Madani

ETOSER 2013


Dalam sejarah islam, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat islam terjadi pada masa Abbasiyah. Pada masa itu umat islam menunjukkan kemajuan di bidang kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik dan kemajuan bidang lainnya. Umat islam menjadi kelompok umat terdepan dan terunggul. Nama-nama ilmuan dunia lahir pada masa itu seperti Ibnu Sina, Ubnu Rusyd, Imam Al-Ghazali, Al Farabi dan masih banyak lagi.
1.    Kualitas Sumber Daya Manusia Umat Islam
Di dalam QS. Al Imron ayat 110 diterangkan bahwa kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah, sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah menyatakan bahwa umat islam adalah umat yang terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan. Di antara aspek kebaikan kebaikan umat islam itu adalah keunggulan kualitas SDMnya dibanding umat non islam. Keunggulan kualitas umat islam yang dimaksud dalam Al Qu’ran itu sifatnya normatif, potensial, bukan riil
2.    Posisi Umat Islam
Sumber daya manusia umat islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul. Karena itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer dan ilmu pengetahuan dan tekonologi belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan. Di Indonesia jumlah umat islam lebih dari 85 % tetapi karena kualitas SDMnya masih rendah juga belum mampu memberikan peran yang proposional. Hukum positif yang berlaku di negeri ini bukan hukum islam. Sistem sosial politik dan ekonomi juga belum mencerminkan akhlaq islam.
3.    Posisi Umat Islam di Indonesia
Dalam konteks masyarakat Indonesia, dimana umat islam adalah mayoritas, peranan umat islam untuk mewujudkan masyarakat madani sangat menentukan. Kondisi masyarakat Indonesia sangat bergantung pada konstribusi yang diberikan oleh umat islam. Peranan umat islam itu dapat di realisasikan melalui jalur hukum, sosial politik, ekonomi dan lain-lain. Sistem hukum, sosial politik, ekonomi dan yang lain di Indonesia memberikan ruang utuk menyalurkan aspirasinya secara konstruktif bagi kepentingan negara secara keseluruhan.
Permasalahan pokok yang masih menjadi kendala saat ini adalah kemampuan dan konsistensi umat islam Indonesia terhadap karakter dasarnya untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui jalur-jalur yang ada. Sekalipun umat islam secara kuantitatif mayoritas tetapi secara kualitatif masih rendah sehingga perlu pemberdayaan scara sistematis. Sikap amar ma’ruf nahi munkar juga masih sangat lemah. Hal itu dapat dilihat dari fenomena-fenomena sosial kriminalitas yang tinggi, korupsi yang terjadi di semua sektor, kurangnya rasa aman dan lain sebagainya. Bila umat islam Indonesia benar-benar mencerminkan sikap hidup yang islami, pasti bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera.
Untuk mewujudkan masyarakat madani dan agar terciptanya kesejahteraan umat maka membuat suatu perubahan yang signifikan , selain itu kita juga harus dapat menyesuaikan diri dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat sekarang ini. Agar di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak ketinggalan berita. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil ialah dalam mewujudkan masyarakat madani dan kesejahteraan umat haruslah berpacu pada Al-Qur’an dan Assunnah yang diamanahkan oleh rasulullah kepada kita sebagai umat akhir zaman, sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan masyarakat madani itu dan bagaimana cara menciptakan suasana pada masyarakat madani tersebut serta ciri-ciri apa saja yang terdapat pada masyarakat madani sebelum kita, yakni pada zaman rasulullah saw.
Selain memahami apa itu masyarakat madani kita juga harus melihat potensi manusia yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia. Potensi yang ada pada diri manusia sangat mendukung kita untuk mewujudkan masyarakat madani. Karena semakin besar potensi yang dimiliki seseorang dalam membangun agama islam maka akan semakin baik pula hasilnya, begitu pula sebaliknya. Apabila seseorang memiliki potensi yang kurang di dalam membangun agamanya maka hasilnya pun tidak akan memuaskan. Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba dalam meninggkatkan potensi diri melalui latihan-latihan spiritual dan praktek di masyarakat.

Asapun di dalam islam mengenal yang namanya zakat. Zakat memiliki dua fungsi baik yang untuk menunaikan zakat maupun yang menerimanya. Dengan zakat ini kita dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat hingga mencapai derajat yang disebut masyarakat madani. Selain zakat, adapula yang namanya wakaf. Wakaf selain untuk beribadah kepada Allah juga dapat berfungsi sebagai pengkiat jalinan antara seorang muslim dengan muslim lainnya. Jadi wakaf mempunyai dua fungsi yakni fungsi ibadah dan sosial.  Maka diharapkan kepada kita semua baik yang tua mapun yang muda agar dapat mewujudkan masyarakat madani di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem ekonomi, serta menerapkan budaya zakat, infak dan sedekah. Insya allah dengan menjalankn syariat islam dengan baik dan teratur kita dapat memperbaiki kehidupan bangsa ini secara perlahan.

0 komentar :

Posting Komentar