Minggu, 09 Februari 2014

Mereka Punya Asa

S
emalam kemarin aku menikmati acara yang bisa dibilang hip hip hura ataupun lebih condong ke kegiatan foya-foya yang diadakan oleh kampusku yang dengan berat aku cintai. Ajang pemilihan Duta Brawijaya yang dimulai dari jam 18.00 hingga 23.00 ini kunikmati. Acara yang menyihir para anti zuhud  dengan lantunan lagu yang dibawakan Marcell selaku Guest Star.
E
sok harinya aku berangkat ke kampus yang baru melaunching stasiun TVnya pukul enam pagi. Ku niati perjalananku ke kampus ini adalah ibadah ibarat Son Go Ku sedang mencari kitab suci ke barat meskipun arahnya kebalikan dengan yang kujalani. Aku kali ini aku akan mengadakan pertemuan dengan adik-adik DesPro (red: Desa Produktif) yang difasilitasi oleh Beastudi Etos Malang – Dompet Dhuafa. Kali ini aku hanya sebagai fasilitator dan konseptor pertemuan adik-adik etoser 2013 atau punggawa Youth Revolutioner dengan adik-adik DesPro.
A
ku sampai di emperan Gedung Widyaloka pukul 6:30 sesuai dengan janjiku dengan mereka (etoser 2013 dan adik DesPro). Setibanya di sana aku belum melihat mereka. Aku letakkan tas dan mencari adik DesPro yang kukira sedang bermain bola di lapangan rektorat karena aku melihat beberapa anak sedang bermain bola di sana. Aku kembali ke tempat kami biasa mengadakan acara yang serupa. Aku menunggu kedatangan mereka dan tidak sampai lima belas menit mereka sudah datang. Dari etoser 2013 yang datang adalah Arif Suhendar, Muhammad Jayuli dan Oktavian Zulfiky sedangkan dari adik-adik Despro adalah Ely, Rifqi, Rifai, Bayu dan Khoirul serta Ilyas yang datang ketika acara sudah berlangsung. Acara dimulai dengan ice breaking yang diberikan oleh Arif dengan melakukan senam jari. Lalu dilanjutkan dengan pemberian materi tentang pentingnya memiliki cita-cita.
B
asa-basi sudah berjalan tidak sebelumnya kita melakukan perkenalan karena memang antara etoser 2013 dengan adik-adik DesPro belum mengenal satu sama lain. Lalu semua melukiskan cita-cita kedepannya dalam satu lembar kertas untuk dipresentasikan di depan semuanya agar cita-cita itu diamini oleh semuanya. Memang agenda ini terkesan biasa bahkan menjiplak dari salah satu episode Upin dan Ipin. Namun dibalik itu semua saya selaku fasilitator berniat untuk melatih adik-adik berani mengutarakan cita-cita kepada khalayak dan sekaligus juga melatih public speaking. Aku juga berfikir bahwa merek juga punya asa meski mereka hanya anak pinggiran Sungai Kali Brantas. Di tengah peliknya kondisi sosial-ekonomi di keluarga mereka juga mempunyai cita-cita untuk mengabdi untuk negeri ini.
Dan berikut adalah sepenggal angan mereka di masa depan yang sedang mereka rinci untuk negeri ini:
·         Ilyas siswa kelas 7 SMP bercita-cita sebagai atlit Rock Climbing. Dia memiliki cita-cita karena sekarang sedang hobby dengan aktivitas tersebut dan juga agar dapat membantu orang tua dengan beasiswa dari penghargaan ketika menjuarai kejuaraan Rock Climbing.
·         Bayu siswa kelas 6 MI bercita-cita sebagai polisi hutan. Bertujuan mulia untuk melindungi hutan dari pemburu dan pencuri kayu.
·         Khoirul siswa kelas 5 SD bercita-cita sebagai ustad. Dia berniat untuk menyebarkan ajaran islam yang benar kepada masyarakat.
·         Rifai siswa kelas 5 SD bercita-cita sebagai penjaga gawang karena dia adalah penggemar dari Arema.
·         Rifqi siswa kelas 6 SD bercita-cita sebagai pembalap. Entah muncul dari mana angan itu, namun dia ingin berprestasi di dunia balap.
·         Eli siswi kelas 9 SMP yang bercita-cita sebagai guru matematika. Dia berniat untuk menjalankan salah satu tujuan negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dan itulah sepenggal asa anak pinggir Sungai Kali Brantas. Tak peduli mereka anak pencari pasir, kuli bangunan ataupun kuli-kuli yang lain tapi mereka juga berhak mengekspresikan angan mereka untuk negeri. Bangsa ini tidak butuh mimpi besar kalau tanpa realisasi.

Sisipan :
Ø  Arif Suhendar ingin ke Mekkah untuk menjalankan ibadah Haji, lalu ingin foto di Menara Eifel, lalu ingin melanjutkan studi di negeri Sakura Jepang dan ingin menjadi entrepreneur muda.
Ø  Oktavian Zulfiky yang ingin menjadi dosen analitik kimia.
Ø  Muhamad Jayuli yang ingin memiliki usaha ternak sendiri untuk mensejahterakan keluarga

Ø  Dan saya Haris Saputro pejuang kesejahteraan berniat ingin memakmurkan civitas social di negeri ini.







0 komentar :

Posting Komentar