[bukan] Tulisan Ilmiah
ikiran ini tak
pernah muncul dariku sebelumnya. Pikiran ini juga bungkan bermaksud untuk
mendiskreditkan salah satu pihak. Ini hanya sekadar candaan yang dapat
mengilhami kita akan kehidupan. Karena kehidupan tak selamanya kita harus
seirus mulu. Isi sedikit waktu yang kita gunakan untuk serius dengan penatnya
kehidupan dengan candaan. Langsung saja aku mulai candaan yang kudapatkan dari
banyak pihak yang telah mengilhami kehidupanku.
Candaanku kali ini membahas tentang
wanita. Mengapa harus wanita? Tentu saja karena wanita itu indah. Bulshit
gak sih? Terserah anda semua memandang wanita dari perspektif mana. Ketika aku
bilang wanita itu indah dan anda tidak setuju, berarti anda sedang sakit hati
karena wanita. Mungkin karena anda patah hati karena anda hanya dapat melihat
saja dia tanpa memiliki karena prinsip anda “cinta tak harus memiliki”. Bagi yang
setuju dengan statement tadi, berarti anda sedang berbunga hatinya karena masih
bisa merasakan indahnya kasih sayang.
Langsung ke pokok bahasan kita tadi
yaitu tentang wanita. Bicara tentang wanita aku teringat saat pelajaran bahasa
indonesia saat smp dulu. Kala itu kami semua diminta untuk membuat sinonim kata
dalam kalimat. Si guru memberikan contoh seperti berikut : Wanita yang
melahirkanku itu sedang duduk
termenung di dapur. Kata yang digaris bawahi itu tentu anda tahu maksudnya. Dan
ketika guru sudah memberikan contoh, tentunya dia pasti menyuruh muridnya untuk
membuat contoh juga.
Saat seperti itulah yang membuat
suasana kelas hening dan aku pikir apakah ketika itu akan muncul seonggok sosok
makhluk astral sehingga membuat murid takut untuk mengacungkan diri. Aku dengan
PD-nya mengangkatkan tangan meski dalam otakku belum terpikir apapun jua. Dengan
spontan guru menunjukku dan aku masih berpikir menjawabnya. Gugup mulai nampak
pada wajahku. Kugigit ujung jempol sebentar lalu memberanikan diri maju
mengambil spidol dan menuliskan sebuah kalimat berikut : Lelaki yang
menghamili wanita yang melahirkanku tertawa melihatku berada di sini.
Setelah aku selesai menulisnya seisi
kelas mengataiku gila. Aku bengong saja dengan respon mereka yang demikian. Aku
hanya menjalankan perintahku untuk membuat kalimat yang terdapat unsur sinonim
katanya. Kenapa pemikiran seperti itu dibilang omes “otak mesum”. Bagiku sex
education itu kan juga penting. Dan berikut ini adalah beberapa hal
pentingnya pendidikan seks bagi remaja (Diana Septi Purnama, M.Pd):
• Untuk mengetahui informasi seksual bagi
remaja
• Memiliki kesadaran akan pentingnya memahami
masalah seksualitas
• Memiliki kesadaran akan fungsi-fungsi
seksualnya
• Memahami masalah-masalah seksualitas remaja
• Memahami
faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah seksualitas
Kenapa setiap remaja yang membicarakan tentang sex itu dianggap cabul
bin mesum. Dari situ aku berangkat untuk memutar mind set yang bisa
dibilang masih salah. Aku sempat menerka tentang siapa yang salah sih pada
kondisi keluarga yang hancur. Pasti anda semua bisa menjawab pernyataan atau
bisa dianggap pertanyaan itu.
Kembali lagi ke pokok bahasan kita. Wanita itu identik dengan kedewasaan
dan tanpa kita sadari ketika kita bertemu dengan seorang wanita yang berusia
sekitar 30an kita selalu memanggil mereka dengan ibu, tante, bunda atau yang
lainnya tanpa menanyakan terlebih apakah dia sudah menikah atau belum. Dasar orang-orang
seperti itu sok kenal.
Berbicara tentang ibu-ibu, aku ini lagi sebel dengan ibuku. Banyak orang
yang mengatakan bahwa ibu adalah orang yang bertanggung jawab dalam hidup kita.
Dialah yang mengandung, melahirkan, menyusui dan apalah itu pokoknya. Tapi kenapa
aku setiap harinya disuruh makan racun? Tiap hari aku harus memakan masakan
dari yang mengandung vetsin. Apa itu yang namanya wanita terindah? Dia seteganya
meracuni aku. Dia meracuni dengan racun yang berakibat seperti berikut :
§ Sakit kepala
§ Flushing
§ Berkeringat
§ Wajah terasa tertekan dan sesak
§ Mati rasa, kesemutan atau terbakar di daerah wajah, leher dan daerah lain
§ Jantung berdebar-debar
§ Nyeri dada
§ Mual
Ya begitulah ironi
di kehidupan kita ini, terkadang orang yang kita rasa atau terlihat baik tidak
menutup kemungkinan untuk bertindak buruk. Begitu pula dengan ibu,kita sering
memuji kebajikan dan kemuliaannya. Namun kita luput untuk mengingatkannya
terkait tindakannya yang bisa membahayakan generasi selanjutnya. Aku tidak
bermaksud mendiskreditkan sekelompok atau apapun lah itu. Aku hanya mencoba
merepresentasikan pengalaman yang ada.
Mungkin itu tadi
sedikit info yang sedikit konyol dan semoga maksud yang aku inginkan tercapai. Memang
kehidupan kadang tidak jelas arahnya seperti dengan tulisanku ini yang tak
jelas maksudnya. Sebelum mengakhiri tulisan ini aku menyampaikan kenapa aku
memilih wanita? Kok tidak PEREMPUAN? Ada seseorang yang bilang bahwa perempuan
itu bermakna buruk. Kenapa bisa demikian? Karena PEREMPUAN itu singkatan dari PEngen
REMas PUnya ANda.
Don't forget to :
Follow my twitter at here
Like my fan pages at here
Subscribe my youtube's channel at here