SEMANGAT ITU MASIH ADA SAMPAI UJUNG SENJA

Tetaplah berjuang sampai ujung senja. Jadikanlah batas kesabaran itu hingga Allah ridho pada diri. Semangatlah apa pun yang terjadi karena hakikatnya meskipun diri tak mau semangat, sesuatu apa pun itu akan tetap terjadi jua.

Sebaik-baiknya teman adalah yang menunjukkan kepada kebaikan.

Teman merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan ini. Tanpa kehadiran teman kita bukanlah apa-apa, dan bukan siapa-siapa. Dalam cakupan yang luas, teman juga bisa diartikan sebagai orang yang menemani kebersamaan dan membantu kita, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Mendapatkan Ketenangan Hati Dalam Menghadapi Masalah Hidup

Setiap manusia tidak ada yang tidak mempunyai masalah hidup, terlepas dari segala aspek status maupun derajatnya. Terkadang masalah tersebut bisa membuat kita menjadi stres atau bahkan akhirnya menjadi sakit, namun jika kita pandai untuk mengelolanya dengan baik masalah tersebut justru bisa menjadi sesuatu pelajaran yang sangat berguna untuk kita.

Rasa gembira merupakan kesan positif kejiwaan yang muncul di berbagai keadaan.

Menghapus rasa duka dan menciptakan keceriaan merupkan hal yang cukup baik untuk diri sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat. Karena rasa duka dan ceria tidak hanya terbatas pada pribadi manusia. Keceriaan dan kesedihan seorang manusia boleh berpengaruh juga terhadap orang lain. Oleh kerana itu, kesedihan ataupun keceriaan seseroang berpengaruh juga bagi orang lain di sekitarnya.

Atasi rasa lelah

Jangan kalah sama rasa lelah. Ketika kita terjangkiti rasa lelah, hanya ada dua pilihan, berhenti atau meneruskan. Tapi ketahuilah, bahwa berhenti karena lelah itu adalah simbol dari kekalahan, menyerah dan putus asa, yang merupakan bagian dari kekufuran.

Minggu, 16 Maret 2014

Wanita Jelmaan

[bukan] Tulisan Ilmiah
P
ikiran ini tak pernah muncul dariku sebelumnya. Pikiran ini juga bungkan bermaksud untuk mendiskreditkan salah satu pihak. Ini hanya sekadar candaan yang dapat mengilhami kita akan kehidupan. Karena kehidupan tak selamanya kita harus seirus mulu. Isi sedikit waktu yang kita gunakan untuk serius dengan penatnya kehidupan dengan candaan. Langsung saja aku mulai candaan yang kudapatkan dari banyak pihak yang telah mengilhami kehidupanku.

            Candaanku kali ini membahas tentang wanita. Mengapa harus wanita? Tentu saja karena wanita itu indah. Bulshit gak sih? Terserah anda semua memandang wanita dari perspektif mana. Ketika aku bilang wanita itu indah dan anda tidak setuju, berarti anda sedang sakit hati karena wanita. Mungkin karena anda patah hati karena anda hanya dapat melihat saja dia tanpa memiliki karena prinsip anda “cinta tak harus memiliki”. Bagi yang setuju dengan statement tadi, berarti anda sedang berbunga hatinya karena masih bisa merasakan indahnya kasih sayang.
            Langsung ke pokok bahasan kita tadi yaitu tentang wanita. Bicara tentang wanita aku teringat saat pelajaran bahasa indonesia saat smp dulu. Kala itu kami semua diminta untuk membuat sinonim kata dalam kalimat. Si guru memberikan contoh seperti berikut : Wanita yang melahirkanku itu  sedang duduk termenung di dapur. Kata yang digaris bawahi itu tentu anda tahu maksudnya. Dan ketika guru sudah memberikan contoh, tentunya dia pasti menyuruh muridnya untuk membuat contoh juga.
            Saat seperti itulah yang membuat suasana kelas hening dan aku pikir apakah ketika itu akan muncul seonggok sosok makhluk astral sehingga membuat murid takut untuk mengacungkan diri. Aku dengan PD-nya mengangkatkan tangan meski dalam otakku belum terpikir apapun jua. Dengan spontan guru menunjukku dan aku masih berpikir menjawabnya. Gugup mulai nampak pada wajahku. Kugigit ujung jempol sebentar lalu memberanikan diri maju mengambil spidol dan menuliskan sebuah kalimat berikut : Lelaki yang menghamili wanita yang melahirkanku tertawa  melihatku berada di sini.
            Setelah aku selesai menulisnya seisi kelas mengataiku gila. Aku bengong saja dengan respon mereka yang demikian. Aku hanya menjalankan perintahku untuk membuat kalimat yang terdapat unsur sinonim katanya. Kenapa pemikiran seperti itu dibilang omes “otak mesum”. Bagiku sex education itu kan juga penting. Dan berikut ini adalah beberapa hal pentingnya pendidikan seks bagi remaja (Diana Septi Purnama, M.Pd):
•  Untuk mengetahui informasi seksual bagi remaja
•  Memiliki kesadaran akan pentingnya memahami masalah seksualitas
•  Memiliki kesadaran akan fungsi-fungsi seksualnya
•  Memahami masalah-masalah seksualitas remaja
• Memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah seksualitas
Kenapa setiap remaja yang membicarakan tentang sex itu dianggap cabul bin mesum. Dari situ aku berangkat untuk memutar mind set yang bisa dibilang masih salah. Aku sempat menerka tentang siapa yang salah sih pada kondisi keluarga yang hancur. Pasti anda semua bisa menjawab pernyataan atau bisa dianggap pertanyaan itu.
Kembali lagi ke pokok bahasan kita. Wanita itu identik dengan kedewasaan dan tanpa kita sadari ketika kita bertemu dengan seorang wanita yang berusia sekitar 30an kita selalu memanggil mereka dengan ibu, tante, bunda atau yang lainnya tanpa menanyakan terlebih apakah dia sudah menikah atau belum. Dasar orang-orang seperti itu sok kenal.
Berbicara tentang ibu-ibu, aku ini lagi sebel dengan ibuku. Banyak orang yang mengatakan bahwa ibu adalah orang yang bertanggung jawab dalam hidup kita. Dialah yang mengandung, melahirkan, menyusui dan apalah itu pokoknya. Tapi kenapa aku setiap harinya disuruh makan racun? Tiap hari aku harus memakan masakan dari yang mengandung vetsin. Apa itu yang namanya wanita terindah? Dia seteganya meracuni aku. Dia meracuni dengan racun yang berakibat seperti berikut :
§  Sakit kepala
§  Flushing
§  Berkeringat
§  Wajah terasa tertekan dan sesak
§  Mati rasa, kesemutan atau terbakar di daerah wajah, leher dan daerah lain
§  Jantung berdebar-debar
§  Nyeri dada
§  Mual
§  Kelemahan   (Sumber)
Ya begitulah ironi di kehidupan kita ini, terkadang orang yang kita rasa atau terlihat baik tidak menutup kemungkinan untuk bertindak buruk. Begitu pula dengan ibu,kita sering memuji kebajikan dan kemuliaannya. Namun kita luput untuk mengingatkannya terkait tindakannya yang bisa membahayakan generasi selanjutnya. Aku tidak bermaksud mendiskreditkan sekelompok atau apapun lah itu. Aku hanya mencoba merepresentasikan pengalaman yang ada.
Mungkin itu tadi sedikit info yang sedikit konyol dan semoga maksud yang aku inginkan tercapai. Memang kehidupan kadang tidak jelas arahnya seperti dengan tulisanku ini yang tak jelas maksudnya. Sebelum mengakhiri tulisan ini aku menyampaikan kenapa aku memilih wanita? Kok tidak PEREMPUAN? Ada seseorang yang bilang bahwa perempuan itu bermakna buruk. Kenapa bisa demikian? Karena PEREMPUAN itu singkatan dari PEngen REMas PUnya ANda.



Don't forget to :
Add my facebook at here
Follow my twitter at here
Like my fan pages at here
Subscribe my youtube's channel at here

Minggu, 09 Maret 2014

Wisata Erupsi Kelud ?


E
nam hari lima malam aku berada di sana. Di tempat yang sedang ditempa musibah. Erupsi gunung kelud membuat banyak rumah di sekitar tempat ini luluh lantah. Banyak kisah dan kasih yang aku dapatkan selama berada di sana. Tak hanya itu saja, tentu banyak ilmu pula yang aku peroleh.

                Hari pertama, aku berkunjung ke rumah seorang warga yang rumahnya sedang dibedah oleh tim Disaster Management CenterDompet Dhuafa. Beliau adalah ibu Sumiati (36) warga Dusun Sukomoro Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Dia tinggal bersama suami (38) dan anaknya (12) di rumah yang sekarang kondisinya rata dengan tanah.
                Saat kejadian beliau langsung berlari ke pos pengungsian di Kecamatan Puncu. Beliau juga mengatakan bahwa ketika saat kejadian tidak hanya pasir saja yang menghujani desanya namun juga batu baik berukuran kecil ataupun yang agak besar. Batu-batu itulah yang membuat rumahnya luluh lantah. Sehari di pos pengungsian Kecamatan Puncu beliau diungsikan lagi di pos pengungsian Kecamatan Gadungan.

Saat kejadian beliau langsung berlari ke pos pengungsian di Kecamatan Puncu. Beliau juga mengatakan bahwa ketika saat kejadian tidak hanya pasir saja yang menghujani desanya namun juga batu baik berukuran kecil ataupun yang agak besar. Batu-batu itulah yang membuat rumahnya luluh lantah. Sehari di pos pengungsian Kecamatan Puncu beliau diungsikan lagi di pos pengungsian Kecamatan Gadungan.
                Tak hanya menengok rumah beliau, saya menengok pula rumah “si embah” dan melihat keadaan sungai yang pada hari sebelumnya terjadi banjir cukup besar yang suara alirannya terdengar sampai radius 100 meter dari sungai. Aku menuju ke sungai ditemani seorang warga. Aku bertanya banyak kepada beliau tentang kejadian hari H dan letusan kelud yang terjadi sebelumnya.
          Hari kedua, aku bergerak menuju ke Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Aku bekunjung ke Desa Pandansari yang merupakan desa singgahan mbah bendol yang konon dia adalah penemu desa tersebut.  Untuk menuju Dusun Klangon yang terisolir aku harus berjalan kaki karena mobil yang tidak membawa bahan logistik dan material tidak diperkenankan untuk memasuki area tersebut.
          Aku berputar-putar untuk sampai di dusun tersebut. Setelah sampai disana, aku mendapati sebuah jembatan penghubung dua dusun terputus. Aktivitas pendistribusian logistik bantuan dilakukan melalui flying fox dan jembatan bambu yang dibuat oleh warga dan aparat TNI. Aparat TNI juga membantu warga dalam membersihkan dan memperbaiki rumah warga.
          Tidak hanya aparatur TNI yang membantu warga di daerah tersebut, terdapat pula jamaah tabligh yang membantu warga di bidang dapur umum dengan beraktivitas memasakkan kebutuhan makan untuk warga Dusun Klangon Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang tersebut. Jamaah tersebut tinggal di Balai Dusun dan sekaligus dijadikan pula untuk Dapur Umum. Jamaah tersebut tentu bergerak tidak sendirian, mereka disponsori oleh lembaga sosial.
         
Aktivitas di hari kedua hanya assessment rumah dan sekolah serta tempat ibadah yang rusak. Aku menemui sekolah yang tergolong rusak parah yang terletak di Dusun Kedawun. SDN 4 Pandansari adalah sekolah yang aku maksudkan. Atap dari beberapa ruang kelas ambles hingga rata dengan bangku kelasnya. Ketika berada di sekolah itu aku langsung memburu kamar mandinya karena saking kebeletnya. Namun apa yang kudapat setelah menuju kamar mandinya, rasanya aku kepengen muntah. Bau pesing dan bau kotoran sangat busuk menyengat banget. Aku langsung keluar dan menuju ke rumah di depan sekolah tersebut.
          Di rumah depan sekolah itu kutemui seorang aparat TNI yang terlihat masih muda. Aku bertanya apakah di rumah tersebut ada toilet atau tidak. Dia bilang bahwa kalau air di dusun ini sangat terbatas. Aku menunda niatku untuk buang air kecil. Aku mengobrol basa-basi dengan beliau sampai beliau menceritakan kisah hidupnya yang unik. Beliau akan menikah dengan seorang gadis yang dulunya istri adiknya yang telah meninggal beberapa bulan yang lalu. Setelah asyik mengobrol aku berpamitan dengan beliau untuk pulang ke posko kami di Dusu Kemirahan Desa Damarwulan Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.
          Hari ketiga, aku mengikuti tim DMC Dompet Dhufa yang akan melakukan Aksi Layanan Sehat (ALS) di Dusun Laharpang Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Aku berangkat dengan satu orang dari tim DMC DD, dua orang perawat relawan lepas dari Yogya, satu orang mahasiswa UI dan satu orang dokter muda dari kota kediri. Kami berangkat memakai mobil ambulance DD JOGJA yang dikendarai bapak dokter.

          Kami melakukan ALS di pelataran rumah warga setelah mendapat perizin dari kamituwo dusun setempat yaitu Bapak Sukmo. Kami melayani sekitar 40 warga yang memeriksakan kondisi kesehatannya paska pulang dari pengungsian. Setelah selesai ALS kami hendak mampir ke rumah ibu sumiati dan rumah si embah. Saat tiba di depan rumah ibu sumiati terjadi kejadian heroik oleh kami. Bermula dari seorang warga yang membonceng nenek-nenek untuk dibawa ke posko kesehatan yang aku pikir akan dibawa ke tempat kami tadi ALS. Segera dokter dan perawat memeriksa sementara aku hanya menunggu di mobil menunggu instruksi dari dokter untuk mengambil obat yang akan diperlukan. Aku bergegas mencari obat yang dimaksudkan dokter. Setelah memeriksa dan memberi obat nenek itu kami langsung membawanya kerumah dengan mobil ambulance ditemani oleh anaknya. Rumah beliau berjarak 2-3 km dari tempat kami mengadakan ALS. Ketika saya bertanya apakah tidak ada posko kesehatan di sekitar rumah ibu, beliau menjawab tidak. Sungguh ironi, padahal ketika melewati jalan sebelum sampai di rumah nenek itu aku melihat pos dari salah satu lembaga sosial.
          Setelah selesai membawa pulang nenek hingga menempatkan beliau pada kasurnya saya langsung berpamitan untuk kembali ke rumah si embah. Kami menemui si embah dan melihat kondisi rumah yang telah direnovasi oleh relawan DD. Selanjutnya kami bergegas pulang karena hari sudah hampir senja dan cuaca mendung pula.
Hari keempat, aku kembali mengikuti aktivitas di Dusun Klangon dengan tim DMC DD. Di hari ini kami akan merealisasikan setelah kami melakukan assessment pada dua hari sebelumnya. Kami merenovasi setidaknya 4 rumah dan akan membangun posko kami di situ. Tidak hanya sampai di situ saja, tim DMC DD berencana membuat cluster mandiri di dusun tersebut. Dan insyaallah akan membuat dusun tersebut menjadi green village. Apreasiasi warga terhadap kinerja tim DMC DD sangat baik. Tidak hanya warga saja, aparat TNI memberi acungan jempol atas kekompakkan dari kinerja tim DMC DD yang berniat menghijaukan dusun tersebut.
Hari kelima, kami telah berfokus untuk ke Dusun Klangon sesuai dengan hasil koordinasi yang dilakukan setiap malam setelah makan malam dan sholat isya’. Karena di Puncu dianggap tinggal finishing saja kami beralih fokus ke Dusun Klangon yang terisolir dan belum banyak bantuan secara SDM di sana. Di hari itu kita meneruskan perbaikan rumah dan pembangunan posko DMC DD dengan menurunkan setidaknya 50 relawan. 50 relawan tersebut dibagi menjadi di beberapa titik. 10 orang di Mushola Al-Falah yang ada di SD 2 Pandansari, lima orang membuat posko dan sisanya membantu memperbaiki rumah warga. Tidak hanya aktivitas itu saja, kami juga membagikan family kit kepada 5 KK dan satunya telah dibagikan untuk si embah di Puncu. Kami menemukan si embah baru di Dusun Klangon. Si embah yang rumahnya berada di ujung RT tersebut. Family kit yang diberikan  tersebut rencananya akan bertambah menjadi 100 unit keluarga dhuafa lainnya.
Hari keenam, ini adalah aku haari terakhir berpastisipasi di sini. Hari ini mungkin aksi besar-besaran bagiku. Bagaimana tidak besar-besaran, di hari ini kami bekerja sama dengan anak-anak pramuka dari Kecamatan Kandangan untuk pergi ke lokasi. Untuk aksi yang dilakukan pada hari itu aku tak begitu mengikuti karena aku telah balik ke asrama tercinta untuk mengikuti pembinaan.


Enam hari lima malam aku berada di sana. Banyak pelajaran yang aku peroleh. Banyak strategi partai politik yang aku lihat ketika relawan partai membantu warga dan memberikan bantuan. Banyak pula politik amal yang aku kutemui. Mengapa aku katakan demikian, karena mereka memberikan bantuan tidak lebih hanya untuk kebutuhan laporan dengan jalan mengambil foto dengan warga yang menerima bantuan dan sebuah bendera atau banner yang berada di belakang. Tidak hanya itu saja, korban bencana itu membutuhkan bantuan dalam jangka panjang bukan bantuan yang bersifat sementara atau jangka pendek.

Mungkin itu sedikit cerita yang bisa aku bagikan. Apabila banyak salah kata mohon dimaklumi namanya juga manusia.

Sebagian besar orang tak tahu bagaimana BERBAGI karena mereka tak pernah mengerti mengapa orang MEMBERI.


Thanks to :
1 2 3 4 5 6 7 8




More videos click at here
More photos click at here
Don't forget to add me in here, follow me in here and like my fan pages in here