Dalam kitab nashoihul ‘ibad al imam an nawawi
berkata : “ Ada sepuluh sifat yang
dibenci allah, yang timbul dari sepuluh macam orang, yaitu :
1. Sifat bakhil yang timbul dari orang kaya
Harta kekayaan yang kita miliki pada
hakikatnya adalah titipan allah yang sudah seharusnya dipergunakan untuk
mencari ridho-Nya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara banyak beramal sholeh
seperti bersedekah, infaq, maupun amal-amal lainnya. Oleh karena itu, tidaklah
pantas bagi orang muslim memiliki sifat bakhil dan kikir terhadap hartanya.
Bukankah kekayaan tidak mungkin dapat dicapai kecuali dengan izin Allah ?
Karenanya marilah kita bergembira dalam menginfakkan harta kekayaan di jalan
Allah.
2.
Kesombongan yang timbul dari orang fakir
Kenikmatan allah yang paling besar
untuk umat manusia adalah Allah menciptakan kita dari yang mulanya tidak ada
menjadi ada serta membebaskan kita dari kekufuran kepada cahaya Islam. Pada
hakikatnya kesombongan yang ada pada orang fakir dapat membinasakannya sendiri
karena sebenarnya manusia tidak pantas untuk sombong sebab kita diciptakan dari
air yang hina yaitu air mani. Dalam suatu riwayat Abu Hurairah ra. Berkata
bahwa Rasulullah Saw. Pernah bersabda :
“Ada tiga perkara yang yang dapat membinasakan manusia yaitu : sifat sangat
bakhil, sifat yang senantiasa memperturutkan hawa nafsunya, dan sifat
membanggakan diri sendiri.”
Haits lain mengatakan bahwa,
“Celakalah anak Adam, bagaimana mungkin dia berlaku sombong, padahal dia
hanyalah akan menjadi bangkai yang menyebarkan aroma tidak sedap bagi orang
lain yang lewat didekatnya. Anak Adam itu diciptakan dari tanah dan ia akan
kembali ke tanah pula.” (HR. Dailami)
3.
Ketamakan yang timbul dari ‘ulama
Menjadi seorang ulama’ sudah pasti
beban yang dipikul sangat berat terutama dalam mengarahkan umatnya ke jalan
yang diridhoi Allah. Maka sifat tamak haruslah dijauhi dalam setiap langkah
dakwah Islam.
4.
Tidak punya rasa malu yang timbul dari kaum wanita
Sebagai makhluk mulia yang
diciptakan Allah, seorang wanita seyogyanya menjaga harga dirinya dengan
ketentuan agama Islam. Karena kesucian seorang wanita sangatlah mahal harganya
apalagi kaum wanita yang baik akan mampu melahirkan generasi-generasi yang
unggul. Oleh sebab itu sudah sepantasnya jika seorang wanita memiliki sifat
malu. Dapat kita bayangkan apa yang yang terjadi jika wanita sudah tidak punya
rasa malu? Hal inilah yang sedang terjadi sekarang. Bahkan dalam sebuah hadits
dikatakan bahwa, “Barang siapa tidak memiliki sifat haya’ (rasa malu), maka
tidak ada agama baginya. Barangsiapa tidak memliki rasa malu di dunia, maka dia
tidak akan masuk surga.” (HR. Dailami)
5.
Cinta keduniaan yang timbul dari kakek-kakek
Islam tidak melarang seseorang untuk
menjadi kaya asalkan dengan kekayaan itu dia semakin baik kualitas ibadahnya.
Dalam salah satu riwayat dikatakan bahwa penyakit seorang muslim itu ada dua
yaitu cinta dunia dan takut mati. Dapat kita cermati bersama bahwa betapa
banyak saudara-saudara kita yang tidak pernah puas mengejar dunia? Padahal
dunia tidak akan dibwa mati. Oleh karena itu janganlah kita termasuk
orang-orang yang cinta dunia terutama bagi para kakek-kakek dan orang yang
sudah lanjut usia.
6.
Kemalasan yang timbul dari kaum remaja
Munculnya sifat malas bisa
ditimbulkan karena kita tidak mengerti hakikat dari kehidupan ini. Pada
hakikatnya kita diciptakan oleh Sang Kholiq untuk beribadah kepada-Nya sehingga
sudah sepantasnya setiap hari kita berlomba-lomba beribadah kepada-Nya untuk
terus memperbanyak dalam menuntut ilmu terutama ilmu Agama dan harus mengamalkannya
agar kelak mendapatkan kemuliaan hidup di dunia dan di akhirat. Dan seyogyanya
untuk kaum remaja, masa muda yang dimiliki, dimana masih memiliki fisik yang
kuat sehingga hal itu adalah peluang yang sangat besar agar dapat menimba ilmu
khususnya ilmu agama. Dengan terus belajar ilmu Agama dan berusaha
mengamalkannya maka insyaallah rasa malas akan hilang.
7.
Kedholiman yang timbul dari para penguasa
Idealnya menjadi seorang pemimpin
itu haruslah adil. Adil dalam artian mampu menempatkan segala sesuatu dengan
kadarnya. Namun tidak sedikit kita jumpai pemimpin yang dholim, pemimpin yang
dholim dimana mereka senang bertindak sewenga-wenang. Padahal amanah yang
diembannya akan dipertanggung jawabkan kelak di akhirat.
8.
Pengecut yang timbul dari pasukan perang
Dalam siroh nabawiyah dijelaskan
bagaimana kokohnya para sahabat saat berperang dijalan Allah demi tegaknya
agama Islam. Dengan semangat membara para pasuka muslim berhasil mengalahkan
kaum Quraisy’ pada waktu perang badar. Nah, sifat pengecut saat perang yaitu
lari dari medan perang merupakan hal yang tidak patut dilakukan oleh seorang
pejuang islam, karena sifat pengecut
akan menyebabkan kegagalan dalam mendakwahkan agama Islam.
9.
Ujub yang timbul dari kalangan orang –orang zuhud
Zuhud dalam Islam sangat dianjurkan
yaitu tidak mencintyai dunia dan hidup secukupnya. Dalam hal ini bagi
orang-orang yang zuhud tidak patut kiranya untuk menyombongkan diri (ujub)
kezuhudannya. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika tangan kanan beramal
tetapi tangan kiri tidak mengetahuinya. Dalam sebuah hadits dikatakan,
“Barangsiapa memuji dirinya karena amal sholih yang telah dia lakukan, maka
sungguh sia-sia syukurnya kepada Allah dan pasti terhapus amal kebajikannya.”
(HR. Abu Nu’aim)
10.
Riya’ yang timbul dari kalangan ahli ibadah
Menjadi ahli ibadah adalah harapan setiap
muslim. Dan di dalam perjalanannya pasti akan menemui banyak ujian. Oleh karena
itu, sifat riya’ haruslah dihindari karena hal itu justru akan menghapus amal
ibadah kita sebagaimana dalam sebuah hadits dikatakan bahwa, “Takutlah kalian
untuk mencampuri ketaatan kepada Allah dengan rasa senang akan sanjungan
manusia (riya’), karena (pahala) amal kalian akan terhapus.” (HR. Dailami)