SEMANGAT ITU MASIH ADA SAMPAI UJUNG SENJA

Tetaplah berjuang sampai ujung senja. Jadikanlah batas kesabaran itu hingga Allah ridho pada diri. Semangatlah apa pun yang terjadi karena hakikatnya meskipun diri tak mau semangat, sesuatu apa pun itu akan tetap terjadi jua.

Sebaik-baiknya teman adalah yang menunjukkan kepada kebaikan.

Teman merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan ini. Tanpa kehadiran teman kita bukanlah apa-apa, dan bukan siapa-siapa. Dalam cakupan yang luas, teman juga bisa diartikan sebagai orang yang menemani kebersamaan dan membantu kita, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Mendapatkan Ketenangan Hati Dalam Menghadapi Masalah Hidup

Setiap manusia tidak ada yang tidak mempunyai masalah hidup, terlepas dari segala aspek status maupun derajatnya. Terkadang masalah tersebut bisa membuat kita menjadi stres atau bahkan akhirnya menjadi sakit, namun jika kita pandai untuk mengelolanya dengan baik masalah tersebut justru bisa menjadi sesuatu pelajaran yang sangat berguna untuk kita.

Rasa gembira merupakan kesan positif kejiwaan yang muncul di berbagai keadaan.

Menghapus rasa duka dan menciptakan keceriaan merupkan hal yang cukup baik untuk diri sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat. Karena rasa duka dan ceria tidak hanya terbatas pada pribadi manusia. Keceriaan dan kesedihan seorang manusia boleh berpengaruh juga terhadap orang lain. Oleh kerana itu, kesedihan ataupun keceriaan seseroang berpengaruh juga bagi orang lain di sekitarnya.

Atasi rasa lelah

Jangan kalah sama rasa lelah. Ketika kita terjangkiti rasa lelah, hanya ada dua pilihan, berhenti atau meneruskan. Tapi ketahuilah, bahwa berhenti karena lelah itu adalah simbol dari kekalahan, menyerah dan putus asa, yang merupakan bagian dari kekufuran.

Minggu, 29 September 2013

Peran Umat Islam Baik Secara Lokal Maupun Global Guna Mewujudkan Masyarakat Madani

ETOSER 2013


Dalam sejarah islam, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat islam terjadi pada masa Abbasiyah. Pada masa itu umat islam menunjukkan kemajuan di bidang kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik dan kemajuan bidang lainnya. Umat islam menjadi kelompok umat terdepan dan terunggul. Nama-nama ilmuan dunia lahir pada masa itu seperti Ibnu Sina, Ubnu Rusyd, Imam Al-Ghazali, Al Farabi dan masih banyak lagi.
1.    Kualitas Sumber Daya Manusia Umat Islam
Di dalam QS. Al Imron ayat 110 diterangkan bahwa kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah, sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah menyatakan bahwa umat islam adalah umat yang terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan. Di antara aspek kebaikan kebaikan umat islam itu adalah keunggulan kualitas SDMnya dibanding umat non islam. Keunggulan kualitas umat islam yang dimaksud dalam Al Qu’ran itu sifatnya normatif, potensial, bukan riil
2.    Posisi Umat Islam
Sumber daya manusia umat islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul. Karena itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer dan ilmu pengetahuan dan tekonologi belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan. Di Indonesia jumlah umat islam lebih dari 85 % tetapi karena kualitas SDMnya masih rendah juga belum mampu memberikan peran yang proposional. Hukum positif yang berlaku di negeri ini bukan hukum islam. Sistem sosial politik dan ekonomi juga belum mencerminkan akhlaq islam.
3.    Posisi Umat Islam di Indonesia
Dalam konteks masyarakat Indonesia, dimana umat islam adalah mayoritas, peranan umat islam untuk mewujudkan masyarakat madani sangat menentukan. Kondisi masyarakat Indonesia sangat bergantung pada konstribusi yang diberikan oleh umat islam. Peranan umat islam itu dapat di realisasikan melalui jalur hukum, sosial politik, ekonomi dan lain-lain. Sistem hukum, sosial politik, ekonomi dan yang lain di Indonesia memberikan ruang utuk menyalurkan aspirasinya secara konstruktif bagi kepentingan negara secara keseluruhan.
Permasalahan pokok yang masih menjadi kendala saat ini adalah kemampuan dan konsistensi umat islam Indonesia terhadap karakter dasarnya untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui jalur-jalur yang ada. Sekalipun umat islam secara kuantitatif mayoritas tetapi secara kualitatif masih rendah sehingga perlu pemberdayaan scara sistematis. Sikap amar ma’ruf nahi munkar juga masih sangat lemah. Hal itu dapat dilihat dari fenomena-fenomena sosial kriminalitas yang tinggi, korupsi yang terjadi di semua sektor, kurangnya rasa aman dan lain sebagainya. Bila umat islam Indonesia benar-benar mencerminkan sikap hidup yang islami, pasti bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera.
Untuk mewujudkan masyarakat madani dan agar terciptanya kesejahteraan umat maka membuat suatu perubahan yang signifikan , selain itu kita juga harus dapat menyesuaikan diri dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat sekarang ini. Agar di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak ketinggalan berita. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil ialah dalam mewujudkan masyarakat madani dan kesejahteraan umat haruslah berpacu pada Al-Qur’an dan Assunnah yang diamanahkan oleh rasulullah kepada kita sebagai umat akhir zaman, sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan masyarakat madani itu dan bagaimana cara menciptakan suasana pada masyarakat madani tersebut serta ciri-ciri apa saja yang terdapat pada masyarakat madani sebelum kita, yakni pada zaman rasulullah saw.
Selain memahami apa itu masyarakat madani kita juga harus melihat potensi manusia yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia. Potensi yang ada pada diri manusia sangat mendukung kita untuk mewujudkan masyarakat madani. Karena semakin besar potensi yang dimiliki seseorang dalam membangun agama islam maka akan semakin baik pula hasilnya, begitu pula sebaliknya. Apabila seseorang memiliki potensi yang kurang di dalam membangun agamanya maka hasilnya pun tidak akan memuaskan. Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba dalam meninggkatkan potensi diri melalui latihan-latihan spiritual dan praktek di masyarakat.

Asapun di dalam islam mengenal yang namanya zakat. Zakat memiliki dua fungsi baik yang untuk menunaikan zakat maupun yang menerimanya. Dengan zakat ini kita dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat hingga mencapai derajat yang disebut masyarakat madani. Selain zakat, adapula yang namanya wakaf. Wakaf selain untuk beribadah kepada Allah juga dapat berfungsi sebagai pengkiat jalinan antara seorang muslim dengan muslim lainnya. Jadi wakaf mempunyai dua fungsi yakni fungsi ibadah dan sosial.  Maka diharapkan kepada kita semua baik yang tua mapun yang muda agar dapat mewujudkan masyarakat madani di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem ekonomi, serta menerapkan budaya zakat, infak dan sedekah. Insya allah dengan menjalankn syariat islam dengan baik dan teratur kita dapat memperbaiki kehidupan bangsa ini secara perlahan.

Jumat, 27 September 2013

Peranan Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani

Karya : Fachrul Kurniansyah
ETOSER 2013

Sekarang ini umat islam bisa dibilang sangat jauh dari kondisi cita-cita masyarakat madani. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini masyarakat muslim di Asia dan Afrika masih harus berjuang dalam menghadapi persoalan-persoalan serius, seperti kemiskinan, ketidak adilan, ketidak toleran, kerakusan ekonomi, kebejatan sosial, politik dan budaya serta kelesuan intelektual yang disebabkanoleh kekuasaan otoriter, ketiadaan stabilitas politik dan peminggiran hak-hak politik rayat muslim. Oleh karena itu peran pembenahan orang-orang islam dalam melakukan suatu perjuangan moral dewasa ini adalah melakukan pembenahan-pembenahan ke dalam tubuh umat muslim untuk menghapuskan kemiskinan, menciptakan keadilan sosial dan demokrasi serta merangsang kemajuan intelektual umat. Umat islam harus berprestasi dan berperan dalam mewujudkan tatanan sosial-politik yang demokratis dan sistem ekonomi yang adil. Hal itu penting, karena keduanya merupakan prasyarat utama bagi terciptanya kesejahteraan sosial, dan kondisi sosial yang dicirikan oleh budaya yang beragam, hubungan timbal balik dan kesediaan untuk saling memahami dan saling menghargai. Hal itu tidak akan terwujud bila umat islam tidak memperbaiki imannya terlebih dahulu, yaitu pandangan dan sikap hidup dengan Al-Qur’an menurut sunnah Rasul. Jika tidak maka masyarakat madani hanyalah sebuah masyarakat yang hanya bisa dimimpikan tetapi tidak dapat direalisasikan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Masyarakat madani adalah masyarakat beradab yang diikat atau diatur oleh masyarakat yang beradab yang diikat oleh bingkai dalam sesuai hukum islam. Tanpa pelaksanaan hukum islam, mustahil atau sulit untuk mewujudkan cita-cita mayarakat madani. Peran hukum islam telah diperlihatkan oleh Rasulullah ketika beliau berada di Madinah saat menyebarkan syiar-syiar tentang agama islam. Untuk menciptakan masyarakat madani dengan satu bentuk pemikiran umat islam (hukum islam) yakni fiqh lokal yaitu fiqh Indonesia yang nantinya akan menjawab persoalan yang sedang terjadi atau berkembang dalam konteks ke-Indonesiaan.
Wawasan dasar islam tentang prinsip-prinsip demokrasi seperti keadilan, persamaan derajat (kasta), kebebasan dalam bentuk apapun yang merupakan suatu hak dan musyawarah, termasuk sikap toleransi dan pengakuan hak-hak asasi manusia sebenarnya pernah terbangun dengan baik selama masa Rasul dan Khulafa’ al-Rasyidin dalam kehidupan sosial politik. Wawasan politik islam inilah yang coba direkonstruksi kembali oleh kalangan intelektual muslim dengan gagasan masyarakat madani.
Wujud masayrakat madani sesungguhnya telah tertanam dalam masyarakat yang dominan di masa lalu. Ketika kelompok masyarakat berkedudukan samadan mengatur kehidupan bersama secara musywarah dan mencapai mufakat. Perkembangan masyarakat memerlukan pembaharuan dalam pendekatan melalui antara lain pengembangan masyarakat madni dengan kedudukan sama bagi semua kelompok masyarakat yang telah ada dan kehidupan bersama diatur melalui lembaga-lembaga perwakilan.
Dalam sejarah sosial masyarakat Indonesia, gerakan sosial masyarakat Indonesia salah satunya dengan mewujudkan dalam bentuk organisasi sosial dimana salah satu dimensinya adalah organisasi sosial keagamaan. Organisasi ini dalam sejarahnya telah memainkan peran strategis, sejak zaman pra-kemerdekaan sampai orde reformasi sekarang ini. Peran yang dilakukan oleh organisasi ini tidak terbatas pada peran tradisionalberupa pemberdayaan keagamaan dalam bentuk pembinaan kehidupan beragama untuk penguatan komitmen keagamaan masyarakat penganut agama Islam. Tetapi juga telah memainkan peran strategis dalam kehidupan sosial dan politik.
Makna utama dari internasional madani adalah masyarakat yang menjadikan nilai-nilai peradaban sebagai ciri yang utama. Karena itu dalam sejarah pemikiran filsafat, sejak filsafat yunani sampai masa filsafat islam juga dikenal istilah madinah atau polis yang berarti kota, yaitu masyarakat yang maju dan berperadaban. Masyarakat madani menjadi simbol idealisme yang diharapkan oleh masyarakat Di dalam Al-Qur’an Allah memberikan ilustrasi masyarakat ideal sebagai gambaran dari masyarakat madani dengan firmannya dalam Al-Qur’an yang artinya : (negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang maha pengampun (QS:Saba’ 15). Masyarakat madani sebagai berikut : bertuhan, damai, tolong-menolong toleran, keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial, berperasaban tinggi berakhlak mulia.
Peranan islam dalam mewujudkan masyarakat yang madani sangat beragam bentuknya. Dalam konteks masyarakat Indonesia, dimana umat islam adalah mayoritas, peranan umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani sangat benar-benar menentukan kondisi masyarakat Indonesia sangat tergantung pada konstribusi yang diberikan oleh umat islam di nusantara. Peranan umat islam itu dapat direalisasikan melalui jalur hukum, sosial-politik, ekonomi dan masih banyak lainnya di negara Indonesia, memberikan ruang untuk menyalurkan aspirasinya secara konstruktif bagi kepentingan bangsa secara keseluruhan.
Permasalahan pokok yang masih menjadi kendala saat ini adalah kemampuan, eksistensi dan konsistensi umat islam di Indonesia terhadap karakter dasarnya untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara melalui jalur-jalur yang telah disediakan. Sekalipun umat islam secara kuantitatif adalah mayoritas, tetapi secara kulitatif masihrendah sehingga perlu ada pembaharuan dan pemberdayaan secara sistematis dan efisien. Hal itu dapat dilihat dari fenomena-fenomena sosial yang sangatlah bertentangan dengan ajaran islam, seperti angka kriminalitas yang masih sangatlah tinggi, korupsi yang telah menjadi budaya di seluruh sektor kepemerintahan, kurangnya rasa aman dan nyaman si negara sendiri, krisis kepercayaan antara masyarakat dengan pemerintah dan lain sebagainya. Bila umat islam sudah benar-benar mencerminkan sikap hidup yang islami dan memiliki ketebalan iman yang cukup, pastinya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera.
Peranan umat islam di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat madani sangat diperlukan dikarenakan umat islam merupakan masyarakat mayoritas. Untuk mewujudkan harus ada upaya –upaya yang perlu dilakukan yaitu :
1.    Keniscayaan peranan umat islam
Umat islam adalah umat yang diberikan oleh Allah di antara pemeluk agama yang lainnya. Umat islam memiiki aturan hidup yang sempurna dan sesuai dengan fitrah hidupnya. Dalam konteks masyarakat Indonesia, dimana umat islam adalah mayoritas maka sudah sangat pasti peranan umat islam sangat menentukan.
2.    Keniscayaan sistem ekonomi dan kesejahteraan umat
Sistem ekonomi islam menggunakan prinsip ekonomi yang diasaskan dan dibatasi oleh ajaran islam. Diman dalam Al-Qur’an dan Hadits dipelajari adanya motif laba (protif) dalam kegiatan ekonomi, namun terbatasi oleh syarat-syarat moral kehidupan. Kehidupan sosial dan pembatasan pada setiap diri masyakat. Islam mengharamkan riba, tipu daya, pemaksaan dan eksploitasi berlebihan dan muderat. Islam lebih mengedepankan ekonomi pasar untuk mengembangkan harta. Sebab harta bukan saja untuk kesejahteraan pribadi tetapi juga melihat kesejahteraan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
3.    Zakat dan wakaf sebagai instrumen kesejahteraan umat
Dalam ajaran islam ada dua dimensi hubungan yang harus dipelihara yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia lain dalam kehidupan bermasyarakat, kedua hubungan ini harus berjalan seimbang dan penuh dengan aturan.
Dengan terlaksanakannya hubungan tersebut maka manusia akan sejahtera baik dunia maupun akhirat. Untuk mencapai tujuan itu, maka diadakan zakat, sedekah, infaq, hibah dan wakaf. Dengan pengelolaan zakat dan wakaf dengan baik maka akan terwujud masyarakat madani yaitu masyarakat akan sejahtera sosial ekonomi.

Berikut adalah prinsip masyarakat madani yang terkandung dalam Al-Qur’an dan AL-Hadits :
1.    Keadilan
Dalam islam sudah diterangkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits tentang aspek kehidupan dalam bermasyarakat.
2.    Supremasi Hukum
Pentingnya berlaku adil karena sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa-apa yang kita kerjakan.
3.    Persamaan
Saling menghargai dan menghormati karena umat manusia harus bersatu walaupun berbeda-beda
4.    Pluralisme (kemajemukan)
Bersikap toleran yang tinggi dan saling menghormati.
5.    Pengawasan sosial
Keterbukaan sebagai konsekuensi logis dari pandangan positif dan optimis terhadap sesama manusia.

Kamis, 26 September 2013

Islam itu Kaffah

Karya : Erlian Hayati 
 Etoser 2013

Kita semua tahu bagaimana dunia memandang islam, bagaimana cara pandang penduduk bumi terhadap wanita-wanita berjilbab besar, apalagi yang bercadar. Bahkan semua orang juga tahu seperti apa tanggapan yang akan muncul ketika tiba-tiba ada gedung megah berlabel “J.W. Marriot” atau apapun itu tiba-tiba meledak atau mungkin ketika pulau yang dielu-elukan sebagai pulau dewata yang sangat memesona tiba-tiba berubah menjadi pulau yang lebih layak disebut sebagai pulau yang hangus daripada disebut pulau dewata, hanya akibat ada petasan super besar yang disulut di pulau tersebut. Tak usah ditanya sekalipun mulut-mulut tak bertanggung jawab itu akan serempak meneriakkan satu kata yang mereka anggap sebagai pelaku, satu kata yang mereka anggap dalang utama dibalik semua kerusakan. Satu kat itu bukan orang, tempat, ras, suku, negara, bangsa, planet, tata surya atau jagad raya sekalipun. Meski satu kata ini bukan itu semua, tapi satu hal ini cukup untuk mengatur bukan hanya satu orang, satu golongan, satu kelompok, satu ras, satu suku, satu bangsa, satu negara bahkan dunia seisinya sekalipun hanya cangkupan kecil dari seluruh hal-hal yang diatur di dalamnya. Dan inilah islam, islam bukan orang, islam juga bukan undang-undang ataupun perda tapi islam lebih dari cukup untuk mengatur dunia seisinya, karena islam adalah ketentuan dari sang pencipta dunia dan isinya yakni Allah SWT. Tapi apa yang terjadi akhir-akhir ini? Islam di cap sebagai agama teroris dan kejam. Padahal sebenarnya islam tidak seperti itu karena islam adalah rahmatan lilalamin. Tapi kenapa ketika ada sekelompok orang yang mengaku islam kemudian mereka melakukan hal-hal yang merugikan secara serta merta dunia menunjuk islam sebagai tokoh utama dari teror tersebut. Katakanlah jika memang pelakunya adalah umat islam, lalu apakah itu berarti islam adalah pelakunya? Come on islam itu bukan mereka islam itu bukan sekelompok orang. Memang benar jika mereka mengaku sebagai umat islam mereka adalah bagian dari pemeluk islam. Tapi islam bukan hanya tentang mereka. Jadi, kita tidak patut untuk menyalahkan islam karena islam (saya katakan sekali lagi) islam itu rahmatan lilalamin, dan satu lagi, islam itu kaffah.
            Mengapa islam itu kaffah? Karena saya rasa islam adalah agama yang paling sempurna. Di dalamnya ada segala hal yang dibutuhkan manusia untuk pedoman hidupnya. Ketika sekolah sibuk menyusun tatib untuk menjadikan siswa-siswinya generasi yang unggul di segala bidang, ketika KPK bingung untuk menciduk pejabat-pejabat yang keluar dari jalurnya atau bahkan ketika seorang gubernur yang sibuk mengurusi kemiskinan dan pengangguran yang semakin meningkat tiap harinya seperti deret geometri. Seorang ilmuwan hebat tak akan bisa memecahkan masalah-masalah tersebut hanya dengan perhitungan matematika bahkan menguraikan senyawa kimia. Karena di sini, di kondisi ini yang kita butuhkan bukan pemikiran manusia yang berorientasi pada hal-hal duniawi saja bukan pemikiran yang selalu mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena saya percaya masyrakat zaman sekarang ini jika tanya masalah dunia, ilmu pengetahuan dan teknologi pasti semua sudah unggul. Karena memang masyarakat sekarang adalah masyrakat yang cerdas. Sayangnya kita kurang cerdas di bidang agama atau tentang kehidupan sesudah kehidupan dunia. Padahal jika kita memecahkan masalah yang santer saat ini, misalnya : korupsi, narkoba dan lain-lain hanya ada satu yang akan bertahan di atas semua undang-undang, tata tertib,  perda atau kepres sekalipun yakni islam. Islam sudah mengatur segala hal tentang kehidupan manusia. Dan islamlah aturan yang paling sempurna, jika undang-undang, perda, tata tertib dan kepres disususn oleh para pejabat atau orang-orang hebat, maka islam adalah aturan yang disusun oleh Allah, Dzat yang menciptakan orang-orang hebat tersebut. Saya meyakini hal ini, karena dari sejarah yang selama ini di ajarkan oleh guru saya, islam pernah menjadi agama yang paling hebat. Pemerintahan islam pernah menguasai hampir separuh bagian dunia. Bahkan pada saat itu orang-orang eropa masih jauh tertinggal di belakang kita. Inilah yang disebut “The Golden Age of Islam”. Di bidang iptek saat itu ada Aljabar yang aturannya kita pakai sampai saat ini, ada juga Ibnu Rusyd yang kemudian dikenal dengan Aviroes, ada Ibnu Sina yang kemudian dikenal dengan Avicena. Bukan hanya itu bahkan di masa Harun Al Rasyd hampir tak bisa ditemui orang-orang yang kekurangan. Dan semua ilmuwan difasilitasi dengan baik. Islam pada saat itu adalah hal yang paling berpengaruh dalam mencetak umat yang cerdas, tangguh dan juga memiliki akidah yang kuat. Tentu saja itu sangat berbeda dengan kenyataan yang kita temui di zaman ini, dimana sebagian besar umatnya hanya mengedepankan kehidupan dunia tanpa memedulikan urusan agama. Hingga yang terbentuk hanya sekumpulan generasi yang memang cerdas, tapi kecerdasan ini tidak di kemas dengan aturan-aturan islam. Sehingga dari kecerdasan yang bisa saya katakan liar tersebut munculah pemikiran-pemikiran manusia jahiliyah daripada disebut pemikiran manusia modern. Mengapa demikian? Sebutlah saja Miss World, mereka menganggap ajang ini merupakan salah satu cermin masyarakat madani, tetapi menurut pandangan pribadi saya ajang ini justru lebih mencerminkan adat dan budaya jahiliyah. Jika dulu orang jahiliyah mengubur anak perempuan mereka dan menganggap wanita itu tidak ada harganya, maka sekarang di ajang Miss World mereka menjatuhkan wanita dengan mengekspose wanita sejadi-jadinya di depan seluruh masyarakat dunia. Lalu, apakah yang seperti ini masih dianggap sebagai ajang pemilihan ratu sejagad yang mengedepankan 3B, saya rasa lebih tepat 1B, yaitu beauty.
            Dari pemikiran yang sudah saya sebutkan di atas,saya yakin sebagai manusia yang di bekali dengan pikiran kita pasti bisa membedakan yang baik dan yang benar. Jika kita memang benar-benar ingin mewujudkan masyarakat madani baik secara global maupun internasional, maka hanya ada satu aturan yang akan mampu mewujudkannya yakni islam. Saya mengatakan islam sebagai aturan bukan berarti kita harus mengkopas segala hal pada zaman rasul, sebagai contoh kita dilarang mengendarai sepeda motor, karena pada zaman rasul tidak sepeda motor, hanya ada unta dan kuda maka kita harus mengendarai kuda atau unta. Yang saya maksud islam sebagai aturan yang bisa mewujudkan masyarakat madani adalah ketika penduduk dunia ini terbuka dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tentunya masih di saring dengan pengetahuan islam. Atau bahkan masyarakat bisa mengembangkan iptek yang dilandaskan pada Al-Qur’an. Kita akan benar-benar menjadi masyarakat madani ketika nilai-nilai islam benar-benar mengakar di kehidupan ini. Karena islam itu kaffah.

Rabu, 11 September 2013

PSK

Pahlawan Sekitar Kita

Budaya Dijual Percuma
         Malu dengan seni dan kebudayaan lokal membuat  negeri tetangga menggerogoti kesenian kita. Memang tidak banyak yang konsen lagi pada eksistensi kebudayaan peninggalan leluhur kita. Mungkin hanya budayawan yang peduli dengan keadaan kebudayaan kita dan hanya memberikan ajakan untuk kita tetap menjaga kebudayaan itu. Namun ada juga tokoh yang masih mempertahankan kebudayaan itu, mereka adalah seniman jalanan. Mereka masih mempertahankan budaya negeri ini untuk mengais rezeki. Walau kebudayaan kini dijual dengan percuma mereka tetap ikhlas menerimanya walau kadang dengan hasil yang didapat bellum tentu menyukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Mungkin mereka lebih cocok disebut sebagai pahlawan daripada aparatur negara yang diam saja melihat kebudayaan negeri diakui negeri tetangga walaupun kini santer dikabarkan mulai mematenkan kebudayaan Indonesia ke UNESCO.


Polisi Cepek
          Hanya lembaran ribuan yang mereka harapkan dari pengendara yang lewat.  Tak jarang pula mendapat koin recehan, sekadar ucapan terima kasih bahkan hanya senyuman. Terik matahari dan dinginnya hujan tak memudarkan niat mereka untuk membantu warga lain mengatur lalu lintas. Berjaga di daerah yang tak terjamah oleh aparat Polantas mereka seakan-akan menjadi pahlawan tanpa sanjungan. Walau banyak cercaan dari orang yang benci terhadap pekerjaan mereka karena dianggap hanya memanfaatkan keadaan semata untuk mengais rupiah. Hanya sabar dan tegar yang dapat melawan cercaaan tersebut yang mereka pakai untuk menjadi polisi cepek.



Kayuhan untuk Rupiah
Sering dianggap sebagai pekerjaan yang tidak berperikemanusiaan oleh aktivis HAM. Membawa penumpang dengan beban yang mungkin sulit untuk dia terima. Namun karena tuntutan kebutuhan yang banyak mereka harus berani mengambil resiko. Melayani dengan sepenuh hati bagi para penjaja jasanya dengan melindungi dari terik matahari dan hujan dengan penutup becaknya tanpa memedulikan kondisi sendiri. Walau bayaran yang diterima kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan namun mereka tetap ikhlas dalam menekuni pekerjaan ini. Meski mulai tersisihkan oleh angkota umum yang bertenaga mesin dan mungkin hanya pelanggan-pelanggan lama yang sering memakai jasanya mereka tetap sabar dalam menjalaninya. Karena kesabaran dan ketegaran lah yang harus dimiliki oleh seorang pahlawan. Bukan keluhan yang sering terlontar dari mulut pecundang dan menyalahkan keadaan yang dapat menyelesaikan persoalan.