Kamis, 21 November 2013

Suara Dahlan Iskan



K



erja, kerja dan kerja begitulah kata yang sering terlontar dari bibir manis lelaki kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 pada kuliah umum di Auditorium Prof. Suryono Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jum’at 15 November 2013 lalu. Acara yang dihadiri lebih dari 200 mahasiswa Universitas Brawijaya dan lebih dari 20 simpatisan Dahlan Iskan ini dibuka dengan lantunan hangat lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh semua hadirin dan berlanjut sambutan dari Dekanat Fakultas Teknik yaitu Prof.  Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. dan dilanjutkan dengan smabutan yang disampaikan oleh pimpinan STTAD.
Acara yang bertemakan kuliah umum ini juga dipandang sebagai pencitraan Dahlan Iskan dalam majunya dia sebagai Capres yang diusung lewat Konvensi Partai Demokrat. Dalam materi yang disampaikan oleh pria yang mengawali karier di majalah tempo ini menyampaikan bahwa “kedepannya Indonesia ini akan sangat tergantung pada kaum scientist yang berasal dari civitas akademisi khususnya mahasiswa teknik”. Beliau juga mengungkapkan bahwa kalau di masa lalu hingga sampai detik ini Indonesia masih dikuasai oleh kaum politisi, kedepannya kaum teknik harus mendominasi negeri ini dengan pemikiran-pemikiran yang logis.
Lelaki yang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara memprihatinkan kondisi Indonesia dalam sektor perekonomian khususnya perdagangan. Beliau prihatin dengan kondisi ini karena sesuai dengan data dan fakta yang ada imporr BBM atau Bahan Bakar Minyak yang dilakukan oleh Indonesia ini membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit dengan jumlah yang cukup besar. Dalam keadaan defisit yang demikian membuat Indonesia berada dalam keadaan “Dry Cash” yang merembet terjadinya inflasi tinggi.
Lelaki yang tengah konsen menggodok  proyeknya yaitu mobil listrik ini berbicara bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah kendaraan terbanyak khususnya motor yang mencapai 80 juta unit motor atau kisaran sepertiga rakyat Indonesia telah memiliki motor. Suami dari ibu Nafsiah sabri ini memaparkan bahwa dalam jumlah motor yang sedemikian banyaknya itu tiap tahun mengalami pertambahan sebanyak 10% atau 7-8 juta unit motor.
Beliau juga memaparkan bahwa Indonesia telah memiliki setidaknya 22 ribu tempat tidur Rumah Sakit. Dalam pembicaraan fokusnya tentang mobil listrik kali ini beliau terganggu dengan mindset atau paradigma masyarakat awam. Masyarakat yang masih berfikir bahwa mobil listrik nantinya saat dipakai berhenti atau kehabisan daya di jalan bagaimana cara mengisi ulang atau men-charge-nya. Dengan gaya santai lelaki yang mulai suka dengan olahraga senam dan sering memakai sepatu kets  ini menjawab bahwa masyarakat harus mencharge terlebih dahulu mobil listriknya, jika mobil biasa kita harus mengisi BBM di SPBU tapi mobil listrik kita tidak perlu ke SPBU atau dengan cukup mencharge di rumah ketika sebelum tidur ataupun di pinggir jalan yang ada colokannya. Beliau juga mengungkapkan bahwa mobil listrik edisi kedua ini mampu menempuh jarak 180 kilometer  atau telah mengalami pertambahan jarak atau jangkauan dari sebelumnya sejauh 120 kilometer untuk satu kali charge. Beliau juga mengatakan bahwa mobil listrik adalah produk yang sangat benefit untuk persaingan dengan negara lain karena masih beberapa negara yang menggunakan mobil listrik.
Beliau juga meyakinkan dengan fakta bahwa masyarakat tidak perlu pusing lagi karena pada bulan juli 2013 lalu pemerintah telah meresmikan pabrik Litium yang digunakan sebagai bahan bakar mobil listrik nantinya. Beliau juga memaparkan bahwa meskipun pengesahan mobil listrik belum ada namun dalam waktu dekat ini melalui Menteri Riset dan Teknologi akan mengeluarkan Surat Keputusan tentang mobil listrik ini.
Dan beberapa rangkaian acara kuliah umum ini ditutup dengan Chicken Dance ala Dahlan Iskan serta gemeriah pekikan yel-yel dari seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
1…2…3… TEKNIK






0 komentar :

Posting Komentar