K
|
erja, kerja dan kerja begitulah kata yang sering
terlontar dari bibir manis lelaki kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 pada kuliah
umum di Auditorium Prof. Suryono Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jum’at
15 November 2013 lalu. Acara yang dihadiri lebih dari 200 mahasiswa Universitas
Brawijaya dan lebih dari 20 simpatisan Dahlan Iskan ini dibuka dengan lantunan
hangat lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh semua hadirin dan berlanjut sambutan
dari Dekanat Fakultas Teknik yaitu Prof. Dr.
Ir. Mohammad Bisri, MS. dan dilanjutkan dengan smabutan yang disampaikan oleh
pimpinan STTAD.
Acara yang bertemakan kuliah
umum ini juga dipandang sebagai pencitraan Dahlan Iskan dalam majunya dia
sebagai Capres yang diusung lewat Konvensi Partai Demokrat. Dalam materi yang
disampaikan oleh pria yang mengawali karier di majalah tempo ini menyampaikan
bahwa “kedepannya Indonesia ini akan sangat tergantung pada kaum scientist yang
berasal dari civitas akademisi khususnya mahasiswa teknik”. Beliau juga
mengungkapkan bahwa kalau di masa lalu hingga sampai detik ini Indonesia masih
dikuasai oleh kaum politisi, kedepannya kaum teknik harus mendominasi negeri
ini dengan pemikiran-pemikiran yang logis.
Lelaki yang menjabat sebagai
Menteri Badan Usaha Milik Negara memprihatinkan kondisi Indonesia dalam sektor perekonomian
khususnya perdagangan. Beliau prihatin dengan kondisi ini karena sesuai dengan
data dan fakta yang ada imporr BBM atau Bahan Bakar Minyak yang dilakukan oleh
Indonesia ini membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit dengan
jumlah yang cukup besar. Dalam keadaan defisit yang demikian membuat Indonesia
berada dalam keadaan “Dry Cash” yang merembet terjadinya inflasi tinggi.
Lelaki yang tengah konsen menggodok
proyeknya yaitu mobil listrik ini
berbicara bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah kendaraan terbanyak khususnya
motor yang mencapai 80 juta unit motor atau kisaran sepertiga rakyat Indonesia
telah memiliki motor. Suami dari ibu Nafsiah sabri ini memaparkan bahwa dalam
jumlah motor yang sedemikian banyaknya itu tiap tahun mengalami pertambahan
sebanyak 10% atau 7-8 juta unit motor.
Beliau juga memaparkan bahwa
Indonesia telah memiliki setidaknya 22 ribu tempat tidur Rumah Sakit. Dalam pembicaraan
fokusnya tentang mobil listrik kali ini beliau terganggu dengan mindset atau paradigma
masyarakat awam. Masyarakat yang masih berfikir bahwa mobil listrik nantinya
saat dipakai berhenti atau kehabisan daya di jalan bagaimana cara mengisi ulang
atau men-charge-nya. Dengan gaya santai lelaki yang mulai suka dengan
olahraga senam dan sering memakai sepatu kets ini menjawab bahwa masyarakat harus mencharge
terlebih dahulu mobil listriknya, jika mobil biasa kita harus mengisi BBM
di SPBU tapi mobil listrik kita tidak perlu ke SPBU atau dengan cukup mencharge
di rumah ketika sebelum tidur ataupun di pinggir jalan yang ada colokannya.
Beliau juga mengungkapkan bahwa mobil listrik edisi kedua ini mampu menempuh
jarak 180 kilometer atau telah mengalami
pertambahan jarak atau jangkauan dari sebelumnya sejauh 120 kilometer untuk
satu kali charge. Beliau juga mengatakan bahwa mobil listrik adalah
produk yang sangat benefit untuk persaingan dengan negara lain karena masih
beberapa negara yang menggunakan mobil listrik.
Beliau juga meyakinkan dengan
fakta bahwa masyarakat tidak perlu pusing lagi karena pada bulan juli 2013 lalu
pemerintah telah meresmikan pabrik Litium yang digunakan sebagai bahan bakar
mobil listrik nantinya. Beliau juga memaparkan bahwa meskipun pengesahan mobil
listrik belum ada namun dalam waktu dekat ini melalui Menteri Riset dan
Teknologi akan mengeluarkan Surat Keputusan tentang mobil listrik ini.
Dan beberapa rangkaian acara
kuliah umum ini ditutup dengan Chicken Dance ala Dahlan Iskan serta
gemeriah pekikan yel-yel dari seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya.
1…2…3… TEKNIK
1…2…3… TEKNIK
0 komentar :
Posting Komentar