Sabtu, 05 April 2014

Wanita Lagi Wanita Lagi

[bukan] Tulisan Ilmiah

Kini aku akan berbicara lagi tentang wanita. Ide ini muncul karena aku lebih sering menjumpai wanita di dunia ini ketimbang lelaki yang bikin aku kesel dan pengen nampol wajahnya yang songongnya gak ketulungan. Memang menurut sumber yang jelas ini terakreditas “syariah” mengatakan kalau perbandingan pria dan wanita di muka bumi kian lama kian mencengangkan hingga 1 : 2. Sekarang aku pun tak tahu perbandingan itu tengah pada level berapa banding berapa. Namun jika membuat perbandingan yang baru antara pria dengan perawan maka akan menghasilkan rasio yang bertolak belakang dengan data sebelumnya.

Kenapa sih aku kok selalu ngomongin tentang wanita? Menurutku wanita itu makhluk aneh dan kadang sok suci bahkan menujun perfeksionis pula. Mereka berlaga seperti kucing yang mau kawin. Malu saat awal pertama jumpa tapi selalu nagih kalau udah sering ketemu. Saat wanita kecil atau dulunya dipanggil cewe, mereka pasti imut dan mengesalkan. Rasa kesal itu timbul karena saat mainannya direbut atau dia lagi dikerjain sama temennya pasti mulut combenya berperan. Dia selalu mengadu kepada kakaknya kalau nggak kepada mamanya. Dan saat itu juga sang mama langsung menghardik anak yang ngerjain dia.

Setelah dia telah beranjak remaja, dia juga beranjak aneh dan nyebelin sangat. Ketika aku pernah berpacaran dengan seorang anak yang dia saat itu masih SMP. Aku gak sadar kalau dia itu memang nyebelin dan kadang sering manfaatin aku. Ketika dia ada PR selalu aja nyari aku tapi ketika aku butuh keberadaannya dia malah tak ada. Di fase remaja inilah dia bakal ngalami hal yang terkesan konyol dalam hidupnya. Hal itu adalah ketika dia baru pertama kali menstruasi. Dia akan berlari ke sana ke mari ketika ada sesuatu hal yang keluar dari @#^$^&&*&*&#%nya. Dan dia akan berteriak memanggil mamanya seakan ada makhluk halus yang ada dihadapannya.

Itu hanya sebagian aneh makhluk yang sering dipandang anggun. Selanjutnya ketika dia sudah tumbuh dewasa dan berlagak mulai jual mahal dia selalu kian aneh saja. Dia mulai pandai merias diri hingga seperti badut yang tak tahu malu dan selalu mau untuk digoda. Dia yang tak beriman selalu menonjolkan dan merapatkan lekuk badannya. Sungguh ironis terkadang melihat banyak anak ulama ataupun pejabat yang merias diri seperti “miss call” >>> miss itu wanita, call itu panggilan jadi wanita panggilan.

Tidak hanya berhenti di situ keanehan dia. Masih banyak lagi yang akan aku buka dalam kali ini. Namun aku membatasinya karena takutnya dituduh mendiskreditkan suatu pihak. Ketika dia udah menikah dan udah punya anak apalagi anaknya sudah sekolah. Dia selalu memamerkan kelebihan anaknya dan menyembunyikan keburukan robot kecilnya di depan sesamanya. Terkadang dia juga yang menyangkal dia yang mengajarinya tiap hari.  Hal-hal seperti nilai matematikanya berapa, udah hafal apa aja, udah hafal bacaan doa apa aja bahkan udah seberapa englishnya. Memang aneh tingkah mereka.

Dan sempat terpikir olehku ketika sering melihat kebanyakan dari pengemis yang ada di lingkunganku adalah makhluk yang sejenisnya, kadang aku membuat sebuah konklusi sementara yang berbunyi, “ketika wanita yang dari anak-anak hingga tua yang hidupnya tak jauh dari apa yang aku tuliskan di atas, maka masa tuanya hanya akan menjadi pengemis.”
          
      Mungkin itu sedikit cerita yang tidak bermaksud mendiskreditkan salah satu pihak. Dan cukup sekian cerita yang tidak terlalu bermanfaat dan tidak bermudharat juga insyaAllah. Wassalam



0 komentar :

Posting Komentar