Senin, 14 Maret 2016

AIR MATA ROSUULULLOOH SAW KETIKA TERINGAT NASIB UMATNYA

Sebagai seorang Rosuul sekaligus pemimpin umat, Nabi Muchammad SAW selalu memikirkan nasib umatnya. Karena itu, ketika ada ayat yang membahas tentang siksaan neraka atau hari hisab, beliau selalu menetaskan air mata teringat akan nasib umatnya.
Itulah gambaran seorang pemimpin sejati yang tiada duanya di dunia ini. Hidup Rosuulullooh SAW dihabiskan hanya untuk menyelamatkan manusia dari kehancuran dan kehinaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Sayyidina Abdullooh bin Amru ibnul Ash bahwa ketika Rosuulullooh SAW membaca surat Ibrochim,
"Yaa Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan manusia. Maka, barangsiapa yang mengikutiku, sesungguhnya orang itu termasuk golonganku. Dan barangsiapa yang mendurhakaiku aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Ibrochim: 36)

Nabi Isa As berkata," Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka ini adalah hamba-hambaMU. Dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (al-Maa'idah:118)
Kemudian Rosuulullooh SAW mengangkat kedua tangan dan bersabda,"Wahai Tuhanku, bagaimana dengan umatku?"
Setelah itu, beliau pun menangis.
ALLOOH SWT kemudian berfirman kepada Malaikat Jibril as," Wahai Jibril, pergilah ke Muchammad. Tuhanmu Maha Mengetahui. Lalu tanyakan kepadanya, apa yang membuatnya menangis."
Selanjutnya Malaikat Jibril As mendatangi Nabi Muchammad SAW dan bertanya kepadanya. Maka, beliau pun menceritakan apa yang telah terjadi.
Kemudian ALLOOH SWT berfirman,"Wahai Jibril, pergilah dan katakan kepada Muchammad. Sesungguhnya Aku akan membuatmu ridho kepada umatmu dan Aku tidak akan berbuat jahat kepadamu."

Demikian besarnya rasa tanggung jawab Rosuulullooh SAW dalam menyelamatkan umatnya. Maka dari itu, beliau sampai menangis terus-menerus dalam munajatnya kepada ALLOOH SWT demi memperjuangkan kebahagiaan dan keselamatan umatnya di akhirat kelak."

WALLOOHU A'LAM BISH SHOWAAB

0 komentar :

Posting Komentar