Bila Nabi Muchammad SAW
mengingat nasib umatnya pada perhitungan, tanpa terasa kadang-kadang air mata
beliau membasahi pipi. Sebab, pada hari hisab itulah keadilan benar-benar
ditegakkan. Sekecil apa pun kebaikan yang dilakukan seorang hamba pasti ada
imbalan pahalanya. Begitu pula sebaliknya. Sekecil apapun kesalahan yang
diperbuat pasti ada pembalasannya, termasuk perbuatan dzholim terhadap sesama.
Sayyidina Anas RA
berkata,"Ketika Rosuulullooh SAW sedang duduk,
aku melihat beliau tertawa hingga tampak gigi-gigi putihnya."
Kemudian Sayyidina Umar RA berkata,"Apa yang
membuatmu tertawa, Wahai Rosuulullooh?"
Beliau SAW menjawab,"Dua orang lelaki dari
umatku berlutut di hadapan ALLOOH Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung. Kemudian
salah satu dari mereka berkata,"Wahai Tuhanku, tuntutlah kedzholim yang
diperbuat saudaraku ini kepadaku."
ALLOOH SWT lantas berfirman kepada lelaki yang
mengadu tadi,"Balaslah kedzholiman saudaramu itu!"
Lelaki itu berkata,"Wahai Tuhanku, sudah tidak
tersisa satu pun kebaikanku." Dia melanjutkan perkataannya,"Wahai
Tuhan, seharusnya ada orang yang menanggung dosa-dosaku."
Sayyidina Anas berkata,"Kemudian
mengalirlah air mata Rosuulullooh SAW."
Beliau SAW bersabda,"Hari itu adalah hari yang sangat agung, hari ketika
manusia membutuhkan orang yang menanggung dosa-dosa mereka."
Lalu ALLOOH SWT berfirman
kepada orang yang memohon,"Angkatlah pandanganmu dan lihatlah surga-surga
itu."
Kemudian lelaki tadi mengangkat kepalanya dan berkata,"Wahai Tuhanku, aku
melihat kota-kota yang terbangun dari perak dan istana-istana megah yang
terbangun dari emas yang dilapisi dengan mutiara. Untuk nabi siapakah ini?
Untuk orang jujurkah ini? Untuk orang syahid kah ini?"
ALLOOH SWT berfirman,"Ini untuk orang yang sudah membayarnya."
Laki-laki itu berkata,"Wahai Tuhanku, siapakah orang yang sudah
membayarnya? Dengan apa ia membayarnya?"
ALLOOH SWT berfirman,"Jika engkau mengampuni saudaramu, maka itulah
pembayarannya."
Dia berkata,"Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah mengampuninya."
ALLOOH SWT berfirman lagi,"Ajaklah saudaramu, masuklah kalian berdua ke
dalam surga!"
Kemudian Rosuulullooh SAW
bersabda,"Bertaqwalah kalian kepada ALLOOH! Perbaikilah hubungan kalian!
Sesungguhnya ALLOOH akan memperbaiki hubungan di antara orang-orang mu'min pada
hari kiamat."
Itulah gambaran orang yang
berbuat dzholim pada temannya. Di akhirat nanti, ia akan dituntut atas
perbuatan dzholimnya. Oleh sebab itu, setiap orang pasti membutuhkan
pertolongan untuk meringankan beban dosanya atau sekaligus menyelamatkan dirinya
dari siksaan api neraka.
Bila Nabi Muchammad SAW
mengingat hal-hal memilukan seperti ini, air mata beliau tiba-tiba mengalirkan
air mata. Beliau sedih memikirkan nasib umatnya. Ini merupakan bentuk rasa
tanggung jawab beliau SAW sebagai rosuul.
WALLOOHU A'LAM BISH SHOWAAB
0 komentar :
Posting Komentar