Tugas Mekanika Tanah Dasar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tanah merupakan reseptor dari sejumlah besar bahan
pencemar, tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia yang berasal
dari rembesan penumpukan sampah (landfill), Instalasi Pengolahan Air Limbah,
dan sumber-sumber lainnya. Dalam beberapa kasus, lahan pertanian yang
terkontaminasi pestisida menyebabkan terjadinya penumpukkan bahan berbahaya dan
beracun di dalam tanah.
Tidak
berbeda dengan udara dan air, tanah pun dapat mengalami penurunan kualitas.
Walaupun banyak jenis tanah mempunyai kemampuan mengasimilasi dan
menetralisir bahan pencemar, namun tanah juga dapat mengalami penurunan
kualitasnya. Apabila mengalami penurunan kualitasnya, tanah tidak dapat lagi
memmberikan daya dukung bagi kehidupan manusia secara optimal.
Penurunan
kualitas tanah terutama disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan pencemar di
tanah. Selain itu, kualitas tanah juga dapat menurun disebabkan oleh erosi.
Erosi menyebabkan tersingkapnya lapisan tanah yang lebih asam, terbentuknya
lapisan dengan kandungan allumunium yang lebih tinggi, menurunkan kandungan
bahan organik, unsur-unsur hara menjadi lebih rendah dan terbentuknya lapisan
bawah yang lebih padat. Bila keadaan lebih parah lagi akan terbentuk lahan
kritis.
Dengan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhi penurunan kualitas tanah, maka diperlukan sebuah penelitian atau
penyelidikan tentang kualitas tanah.
Dimana penyelidikan tanah dibutuhkan
untuk data perancangan pondasi bangunan-bangunan, seperti : bangunan
gedung, dinding penahan tanah, bendungan, jalan, dll. Sedangkan fungsi dari
pondasi sendiri adalah menerima beban dari atas (upper structures), memikul,
melimpahkan & meratakan ke lapisan tanah di bawahnya. Untuk memperoleh
suatu pondasi yang baik maka harus memenuhi kriteria berikut :
1.
Beban yang diteruskan oleh pondasi
ke tanah tidak boleh melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan.
2.
Harus mampu menahan beban bangunan
diatasnya tanpa menimbulkan keretakan maupun kegagalan konstruksi.
1. Penurunan ( settlement ) tanah yang
disebabkan oleh beban masih dalam batas yang diperbolehkan.
2.
Keruntuhan geser dari tanah dimana
pondasi berada tidak terjadi ( daya dukungnya cukup bagus ). Maka dari itu, untuk memperoleh suatu pondasi yang baik da juga banguna yang baik maka harus dilakukan penyelidikan tanah.
1.2 Tujuan
Sebagai seorang teknisi yang baik maka
harus mampu mengidentifikasi karakteristik tanah yang nantinya akan dibuat
sebagai pondasi. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran
yang memadai tentang sistematis penyelidikan tanah dan mengetahui berbagai
masalah kualitas tanah yang perlu diselidiki. Di samping itu, makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Ir. As’ad Munawir selaku
dosen pengajar mata kuliah Mekanika Tanah Jurusan Teknik Pengairan Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya Malang.
1.3 Pembatasan
Masalah
Masalah kualitas tanah sangatlah luas dan kompleks. Agar
pembahasan lebih terarah, karya tulis ini hanya membahas aspek tentang penyebab
penurunan kualitas tanah dan tata cara atau prosedur penyelidikan tanah. Supaya
tidak timbul kesalahpahaman, perlu kiranya dijelaskan pengertian ari berbagai
istilah yang digunakan dalam makalah ini.
Tanah merupakan materi dasar yang menerima sepenuhnya
penyaluran beban yang ditimbulkan akibat konstruksi bangunan yang dibuat
diatasnya. Tanah yang ada di permukaan bumi mempunyai karakteristik dan sifat
yang berbeda-beda, sehingga hal ini merupakan suatu tantangan bagi perekayasa
konstruksi untuk memaharni perilaku tanah yang dihadapi dalam perencanaan
konstruksi dengan jalan melakukan penyelidikan dan penelitian terhadap
sifat-sifat yang dimiliki tanah, yang tentunya hasilnya tidak mutlak tepat dan
benar akan tetapi paling tidak kita dapat melakukan pendekatan secara teknis
yang dapat dipertanggungjawabkan akurasinya dalam perencanaan konstruksi.
Dalam
pengertian teknik secara umum tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri
dan butiran-butiran mineral padat yang tidak tersegmentasi (terikat secara
kimia) antara satu dengan
yang lainnya dan merupakan partikel padat hasil
penguraian bahan organik yang telah lapuk yang
berangkai dengan zat cair dan
gas sebagai pengisi ruang-ruang kosong antar partikel.
Daerah berpotensi longsor adalah daerah di mana kondisi
terrain dan geologinya tidak menguntungkan. Daerah ini sangat peka terhadap
gangguan luar, baik yang bersifat alami maupun aktivitas manusia yang merupakan
faktor pemicu gerakan tanah.
2.2.
Penyelidikan Tanah
Penyelidikan di lapangan adalah pokok untuk memutuskan
apakah suatu usulan pekerjaan rekayasa layak atau patut dan cukup secara
ekonomis untuk direncanakan.
Penyelidikan lapangan sangat perlu untuk menganalisa
keamanan atau kasus keruntuhan pekerjaan pekerjaan yang ada, untuk memilih
bahan bahan dan menentukan metoda konstruksi untuk direncanakan yang kemudian dilaksanakan.
Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui parameter-parameter tanah yang
dalam hal ini antara lain adalah kompisisi tanah (soil properties), sifat sifat
teknik tanah (soil engineering) serta kandungan mineralogi yang dimiliki oleh
tanah. Pengetahuan akan akan paremeter-parameter tanah tersebut sangat di
perlukan untuk perencaanan awal desain stabilisasi tanah.
Metoda metoda penyelidikan lapangan sangat luas dalam
lingkungan proyek rekayasa dan macam macam lapangan. Pada umumnya, beberapa
penyelidikan akan akan dimulai dengan mengumpulkan dan mempelajari semua data
tentang keadaan tanah dan kondisi geologi di lapangan. Pada banyak daerah,
keadaan pengetahuan setempat, catatan percobaan lubang galian, lubang bor dan
lain lain disekitarnya serta perilaku struktur yang ada yang kesemuanya ini
akan sangat membantu. Jika keterangan yang ada tidak cukup atau tidak pasti,
maka lapangan diperiksa secara detail.
Untuk mengetahui tata cara atau langkah-langkah penyelidikan
tanah akan dibahas dalam bab selanjutnya. Namun sebelum membahas sistematika
penyelidikan tanah, kita harus mengetahui tujuan dilakukannya penyelidikan
tanah.
Tujuan penyelidikan tanah adalah :
1.
Menentukan jenis dan kedalaman
pondasi
2.
Mengevaluasi beban – daya dukung
pondasi
3.
Memperkirakan penurunan
4.
Menentukan potential problem
5.
Memperkirakan air tanah
6.
Memperkirakan tekanan tanah lateral
7.
Menentukan cara pelaksanaan
BAB
III IMPLEMENTASI
3.1
Metode Penyelidikan Tanah
Untuk mengetahui sifat-sifat tanah
dapat dilakukan penyelidikan tanah. Metode yang dilakukan untuk penyelidikan
tanah diantaranya :
- Drilling / Pemboran
- Trial Pits / Sumur Percobaan
- Sampling / Pengambilan Contoh Tanah
- Penetration Test / Percobaan Penetrasi
- Vane Test
0 komentar :
Posting Komentar