Sabtu, 15 Juni 2013

PENYELIDIKAN TANAH

Tugas Mekanika Tanah Dasar

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tanah merupakan reseptor dari sejumlah besar bahan pencemar, tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia yang berasal dari rembesan penumpukan sampah (landfill), Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan sumber-sumber lainnya. Dalam beberapa kasus, lahan pertanian yang terkontaminasi pestisida menyebabkan terjadinya penumpukkan bahan berbahaya dan beracun di dalam tanah.
Tidak berbeda dengan udara dan air, tanah pun dapat mengalami penurunan kualitas. Walaupun banyak jenis tanah mempunyai kemampuan  mengasimilasi dan menetralisir bahan pencemar, namun tanah juga dapat mengalami penurunan kualitasnya. Apabila mengalami penurunan kualitasnya, tanah tidak dapat lagi memmberikan daya dukung bagi kehidupan manusia secara optimal.
Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan pencemar di tanah. Selain itu, kualitas tanah juga dapat menurun disebabkan oleh erosi. Erosi menyebabkan tersingkapnya lapisan tanah yang lebih asam, terbentuknya lapisan dengan kandungan allumunium yang lebih tinggi, menurunkan kandungan bahan organik, unsur-unsur hara menjadi lebih rendah dan terbentuknya lapisan bawah yang lebih padat. Bila keadaan lebih parah lagi akan terbentuk lahan kritis.
Dengan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas tanah, maka diperlukan sebuah penelitian atau penyelidikan tentang kualitas tanah.  Dimana penyelidikan tanah dibutuhkan  untuk data perancangan pondasi bangunan-bangunan, seperti : bangunan gedung, dinding penahan tanah, bendungan, jalan, dll. Sedangkan fungsi dari pondasi sendiri adalah menerima beban dari atas (upper structures), memikul, melimpahkan & meratakan ke lapisan tanah di bawahnya. Untuk memperoleh suatu pondasi yang baik maka harus memenuhi kriteria berikut :
1.    Beban yang diteruskan oleh pondasi ke tanah tidak boleh melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan.
2.    Harus mampu menahan beban bangunan diatasnya tanpa menimbulkan keretakan maupun kegagalan konstruksi.

Sedangkan kriteria untuk tanah yang baik adalah sebagai berikut :
1. Penurunan ( settlement ) tanah yang disebabkan oleh beban masih dalam batas yang diperbolehkan.
2. Keruntuhan geser dari tanah dimana pondasi berada tidak terjadi ( daya dukungnya cukup bagus ). 
     Maka dari itu, untuk memperoleh suatu pondasi yang baik da juga banguna yang baik maka harus                  dilakukan penyelidikan tanah.

1.2  Tujuan
Sebagai seorang teknisi yang baik maka harus mampu mengidentifikasi karakteristik tanah yang nantinya akan dibuat sebagai pondasi. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang sistematis penyelidikan tanah dan mengetahui berbagai masalah kualitas tanah yang perlu diselidiki. Di samping itu, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Ir. As’ad Munawir selaku dosen pengajar mata kuliah Mekanika Tanah Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.

1.3  Pembatasan Masalah
Masalah kualitas tanah sangatlah luas dan kompleks. Agar pembahasan lebih terarah, karya tulis ini hanya membahas aspek tentang penyebab penurunan kualitas tanah dan tata cara atau prosedur penyelidikan tanah. Supaya tidak timbul kesalahpahaman, perlu kiranya dijelaskan pengertian ari berbagai istilah yang digunakan dalam makalah ini.




BAB II Kajian Teoritik
2.1  Tinjauan Umum
Tanah merupakan materi dasar yang menerima sepenuhnya penyaluran beban yang ditimbulkan akibat konstruksi bangunan yang dibuat diatasnya. Tanah yang ada di permukaan bumi mempunyai karakteristik dan sifat yang berbeda-beda, sehingga hal ini merupakan suatu tantangan bagi perekayasa konstruksi untuk memaharni perilaku tanah yang dihadapi dalam perencanaan konstruksi dengan jalan melakukan penyelidikan dan penelitian terhadap sifat-sifat yang dimiliki tanah, yang tentunya hasilnya tidak mutlak tepat dan benar akan tetapi paling tidak kita dapat melakukan pendekatan secara teknis yang dapat dipertanggungjawabkan akurasinya dalam perencanaan konstruksi.
         Dalam pengertian teknik secara umum tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dan                 butiran-butiran mineral padat yang tidak tersegmentasi (terikat secara kimia) antara satu dengan
 yang lainnya dan merupakan partikel padat hasil penguraian bahan organik yang telah lapuk yang
berangkai dengan zat cair dan gas sebagai pengisi ruang-ruang kosong antar partikel.
Daerah berpotensi longsor adalah daerah di mana kondisi terrain dan geologinya tidak menguntungkan. Daerah ini sangat peka terhadap gangguan luar, baik yang bersifat alami maupun aktivitas manusia yang merupakan faktor pemicu gerakan tanah.

2.2. Penyelidikan Tanah
Penyelidikan di lapangan adalah pokok untuk memutuskan apakah suatu usulan pekerjaan rekayasa layak atau patut dan cukup secara ekonomis untuk direncanakan.
Penyelidikan lapangan sangat perlu untuk menganalisa keamanan atau kasus keruntuhan pekerjaan pekerjaan yang ada, untuk memilih bahan bahan dan menentukan metoda konstruksi untuk direncanakan yang kemudian dilaksanakan. Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui parameter-parameter tanah yang dalam hal ini antara lain adalah kompisisi tanah (soil properties), sifat sifat teknik tanah (soil engineering) serta kandungan mineralogi yang dimiliki oleh tanah. Pengetahuan akan akan paremeter-parameter tanah tersebut sangat di perlukan untuk perencaanan awal desain stabilisasi tanah.
Metoda metoda penyelidikan lapangan sangat luas dalam lingkungan proyek rekayasa dan macam macam lapangan. Pada umumnya, beberapa penyelidikan akan akan dimulai dengan mengumpulkan dan mempelajari semua data tentang keadaan tanah dan kondisi geologi di lapangan. Pada banyak daerah, keadaan pengetahuan setempat, catatan percobaan lubang galian, lubang bor dan lain lain disekitarnya serta perilaku struktur yang ada yang kesemuanya ini akan sangat membantu. Jika keterangan yang ada tidak cukup atau tidak pasti, maka lapangan diperiksa secara detail.
Untuk mengetahui tata cara atau langkah-langkah penyelidikan tanah akan dibahas dalam bab selanjutnya. Namun sebelum membahas sistematika penyelidikan tanah, kita harus mengetahui tujuan dilakukannya penyelidikan tanah.
Tujuan penyelidikan tanah adalah :
1.    Menentukan jenis dan kedalaman pondasi
2.    Mengevaluasi beban – daya dukung pondasi
3.    Memperkirakan penurunan
4.    Menentukan potential problem
5.    Memperkirakan air tanah
6.    Memperkirakan tekanan tanah lateral
7.    Menentukan cara pelaksanaan


BAB III IMPLEMENTASI
3.1 Metode Penyelidikan Tanah
Untuk mengetahui sifat-sifat tanah dapat dilakukan penyelidikan tanah. Metode yang dilakukan untuk penyelidikan tanah diantaranya :
  • Drilling / Pemboran
  • Trial Pits / Sumur Percobaan
  • Sampling / Pengambilan Contoh Tanah
  • Penetration Test / Percobaan Penetrasi
  • Vane Test 
DAFTAR PUSTAKA




0 komentar :

Posting Komentar