Karya : Priyanto
Berbicara
tentang negarawan muda berarti berbicara tentang orang berjiwa muda yang
memiliki tujuan hidup searah dengan arah jarum jam, yakni searah dengan waktu
yang berlalu dan waktu itu sangat dimanfaatkan dengan baik guna kehidupan
dirinya dan khalayak demi terbentuknya suatu warna Indonesia yang jauh dari
kesuraman.
Indonesia berdaya? Kapan?
Pertanyaan dan pernyataan pahit yang
masih menjadi “PR” bagi sang negarawan. Pasalnya sejak tahun 1945 hingga kini
tahun 2013 yakni tepatnya sudah 67 tahun kita merdeka, Indonesia masih saja
menyandang Negara berkembang dan nyaris putus harapan.
Apakah benar bisa Indonesia menjadi
berdaya?
Berdaya adalah terbebas dari semua
yang berbau kesuraman dalam kehidupan bernegara, ketika sang negarawan putus
harapan untuk membuat Indonesia berdaya, ingatlah bahwa penyebab
kerusakan-kerusakan bukanlah karena alam Indonesia melainkan sebuah system yang
tidak tepat untuk diterapkan di Indonesia dan berdampak merugikan Indonesia.
Sesungguhnya masih ada harapan untuk menjadikan Indonesia berdaya, ingat
bukankah Negara Indonesia adalah Negara agraris, Negara maritim, Negara
kepulauan, Negara yang memang sudah dikaruniai kekayaan alam yang melimpah
ruah.
Mari kita bahas Indonesia sebagai
Negara maritim sebagai sample dan pelipur keputusasaan kita.
Seperti
yang kita ketahui 2/3 dari bumi adalah perairan, perairan yang melimpah ruah
mengandung berbagai macam kekayaan, begitu juga Indonesia, luas perairan
Indonesia seperti yang dinyatakan Cahaya (2013) dalam setkab.go.id yakni
mencapai 5,8 juta km2, yang terdiri dari 0,3 juta km2
perairan teritorial, 2,8 juta km2 perairan pedalaman dan kepulauan,
2,7 juta km2 Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Dari data tersebut saja
kita sudah dapat membayangkan betapa melimpahnya kekayaan perairan Indonesia.
Kekayaan yang multiple baik kekayaan dari keberagaman biota perairan, geologi
perairan dan kandungan dari perairan itu sendiri. Ini telah dibuktikan lewat
ekspedisi Widya Nusantara (Ewin) dan ekspedisi nusantara lainnya yang dilakukan
oleh puslit Oceanografi, Susetiono (2013) dalam republika.co.id
menyatakan, Perairan Indonesia membentang 5.100 km dari barah ke timur dan
1.888 km dari utara ke selatan. Saat ini, Indonesia diketahui memiliki 13
spesies rumput laut, 461 spesies karang dengan 91 spesies Acropora (marga dari
karang yangbiasanya berbentuk seperti meja atau bercabang). Indonesia memiliki
jumlah Acropra terbanyak dari 114 spesies Acropora yang dimiliki dunia. Perairan
Indonesia juga memiliki enam spesies penyu dari tujuh spesies di dunia.
Perairan Indonesia juga menjadi sebagai pusat distribusi ular laut. dari 50
spesies ular laut di dunia, 37 di antara ada di laut Indonesia. Selat di
Indonesia juga menjadi koridor penting bagi migrasi ikan paus.
Data
diatas barulah sebagian kecil dari data yang telah ada dilapangan dan hingga
kini pun data tersebut berkambang kearah kebaragaman dan kekayaan perairan
laut, hanya dari data kekayaan versi keberagaman biota laut itu saja sudah bisa
membuat kita berdecak takjub kecuali orang-orang yang bukan berjiwa negarawan,
hal tersebut belum merupakan data kekayaan Geologi perairan, kandungan senyawa
perairan dan yang lainnya. Dan dari data biota lautnya saja itu sudah cukup
untuk mewakili dari seluruh data kekayaan yang ada di perairan.
“Menjadikan
Indonesia sebagai Negara Industri Tangguh di Dunia pada Tahun 2025” merupakan
visi dari pembangunan industri Departemen Perindustrian yang ini jika
ditafsirkan secara arti sempit maka Indonesia tidak akan berdiri pada
potensinya melihat potensi Indonesia lebih mengarah pada potensi yang kaya akan
sunberdaya alam. Semoga visi ini tidak diartisempitkan oleh yang memiliki
wewenang.
Jika
saja pemerintah berfokus pada pemberdayaan potensi periran Indonesia, ini sudah
akan cukup membuat Indonesia berdaya namun harus juga diimbangi dengan aturan
dan birokrasi yang benar, sudah menyumbangkan penghasilan 100 milyar dolar AS
pertahun, seperti yang dilansir oleh setkab.go.id , Cahya (2013) menyatakan
dalam artikelnya bahwa jika dikelola dengan baik, potensi kelautan Indonesia
diperkirakan dapat memberikan penghasilan lebih dari 100 miliar dolar AS per
tahun.
Menilik
pada permasalahan, perairan Indonesia juga masih meiliki beberapa permasalahan,
namun ini lebih mengutip pada permasalahan suatu system, terbukti pengembangan
potensi perairan di Indonesia kurang dari 10%, dan belum lagi masalah korupsi,
keamanan laut, dan kongkalikong oknum
pejabat yang sangat merugikan dan sekaligus menghambat untuk menuju Indonesia
berdaya, andai saja kita semua tahu dan menyadari tentunya tidak ada
orang-orang yang meremehkan dunia perairan.
Antara
negrawan muda, perairan dan Indonesia berdaya, sesungguhnya memliki hubungan
yang saling keterkaitan, sebagai pemuda yang mengaku negarawan muda, kita masih
memiliki banyak “PR” yang harus di
selesaikan. Dari dunia perairan memiliki potensi yang juga layak
diperhitungkan.
Antara
negrawan muda, perairan dan Indonesia berdaya, ada tanda-tanda amanah yang
harus dilaksanakan. Semoga ita semua menjadi negarawan muda yang diharapkan
untuk membawa Indonesia menuju berdaya. Bangkit, karena harapan itu masih ada.
Tentang Penulis
Nama : Priyanto
Studi : Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang
Facebook : Priyanto
Twitter : @prisfektiv
Tentang Penulis
Nama : Priyanto
Studi : Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang
Facebook : Priyanto
Twitter : @prisfektiv
0 komentar :
Posting Komentar