Senin, 29 Juli 2013

ANTARA NEGARAWAN MUDA, PERAIRAN DAN INDONESIA BERDAYA

Karya : Priyanto 

Berbicara tentang negarawan muda berarti berbicara tentang orang berjiwa muda yang memiliki tujuan hidup searah dengan arah jarum jam, yakni searah dengan waktu yang berlalu dan waktu itu sangat dimanfaatkan dengan baik guna kehidupan dirinya dan khalayak demi terbentuknya suatu warna Indonesia yang jauh dari kesuraman.
            Indonesia berdaya? Kapan?
            Pertanyaan dan pernyataan pahit yang masih menjadi “PR” bagi sang negarawan. Pasalnya sejak tahun 1945 hingga kini tahun 2013 yakni tepatnya sudah 67 tahun kita merdeka, Indonesia masih saja menyandang Negara berkembang dan nyaris putus harapan.
            Apakah benar bisa Indonesia menjadi berdaya?
            Berdaya adalah terbebas dari semua yang berbau kesuraman dalam kehidupan bernegara, ketika sang negarawan putus harapan untuk membuat Indonesia berdaya, ingatlah bahwa penyebab kerusakan-kerusakan bukanlah karena alam Indonesia melainkan sebuah system yang tidak tepat untuk diterapkan di Indonesia dan berdampak merugikan Indonesia. Sesungguhnya masih ada harapan untuk menjadikan Indonesia berdaya, ingat bukankah Negara Indonesia adalah Negara agraris, Negara maritim, Negara kepulauan, Negara yang memang sudah dikaruniai kekayaan alam yang melimpah ruah.
            Mari kita bahas Indonesia sebagai Negara maritim sebagai sample dan pelipur keputusasaan kita.
            Seperti yang kita ketahui 2/3 dari bumi adalah perairan, perairan yang melimpah ruah mengandung berbagai macam kekayaan, begitu juga Indonesia, luas perairan Indonesia seperti yang dinyatakan Cahaya (2013) dalam setkab.go.id yakni mencapai 5,8 juta km2, yang terdiri dari 0,3 juta km2 perairan teritorial, 2,8 juta km2 perairan pedalaman dan kepulauan, 2,7 juta km2 Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Dari data tersebut saja kita sudah dapat membayangkan betapa melimpahnya kekayaan perairan Indonesia. Kekayaan yang multiple baik kekayaan dari keberagaman biota perairan, geologi perairan dan kandungan dari perairan itu sendiri. Ini telah dibuktikan lewat ekspedisi Widya Nusantara (Ewin) dan ekspedisi nusantara lainnya yang dilakukan oleh puslit Oceanografi, Susetiono (2013) dalam republika.co.id menyatakan, Perairan Indonesia membentang 5.100 km dari barah ke timur dan 1.888 km dari utara ke selatan. Saat ini, Indonesia diketahui memiliki 13 spesies rumput laut, 461 spesies karang dengan 91 spesies Acropora (marga dari karang yangbiasanya berbentuk seperti meja atau bercabang). Indonesia memiliki jumlah Acropra terbanyak dari 114 spesies Acropora yang dimiliki dunia. Perairan Indonesia juga memiliki enam spesies penyu dari tujuh spesies di dunia. Perairan Indonesia juga menjadi sebagai pusat distribusi ular laut. dari 50 spesies ular laut di dunia, 37 di antara ada di laut Indonesia. Selat di Indonesia juga menjadi koridor penting bagi migrasi ikan paus.
            Data diatas barulah sebagian kecil dari data yang telah ada dilapangan dan hingga kini pun data tersebut berkambang kearah kebaragaman dan kekayaan perairan laut, hanya dari data kekayaan versi keberagaman biota laut itu saja sudah bisa membuat kita berdecak takjub kecuali orang-orang yang bukan berjiwa negarawan, hal tersebut belum merupakan data kekayaan Geologi perairan, kandungan senyawa perairan dan yang lainnya. Dan dari data biota lautnya saja itu sudah cukup untuk mewakili dari seluruh data kekayaan yang ada di perairan.
            “Menjadikan Indonesia sebagai Negara Industri Tangguh di Dunia pada Tahun 2025” merupakan visi dari pembangunan industri Departemen Perindustrian yang ini jika ditafsirkan secara arti sempit maka Indonesia tidak akan berdiri pada potensinya melihat potensi Indonesia lebih mengarah pada potensi yang kaya akan sunberdaya alam. Semoga visi ini tidak diartisempitkan oleh yang memiliki wewenang.
            Jika saja pemerintah berfokus pada pemberdayaan potensi periran Indonesia, ini sudah akan cukup membuat Indonesia berdaya namun harus juga diimbangi dengan aturan dan birokrasi yang benar, sudah menyumbangkan penghasilan 100 milyar dolar AS pertahun, seperti yang dilansir oleh setkab.go.id , Cahya (2013) menyatakan dalam artikelnya bahwa jika dikelola dengan baik, potensi kelautan Indonesia diperkirakan dapat memberikan penghasilan lebih dari 100 miliar dolar AS per tahun.
            Menilik pada permasalahan, perairan Indonesia juga masih meiliki beberapa permasalahan, namun ini lebih mengutip pada permasalahan suatu system, terbukti pengembangan potensi perairan di Indonesia kurang dari 10%, dan belum lagi masalah korupsi, keamanan laut, dan kongkalikong oknum pejabat yang sangat merugikan dan sekaligus menghambat untuk menuju Indonesia berdaya, andai saja kita semua tahu dan menyadari tentunya tidak ada orang-orang yang meremehkan dunia perairan.
            Antara negrawan muda, perairan dan Indonesia berdaya, sesungguhnya memliki hubungan yang saling keterkaitan, sebagai pemuda yang mengaku negarawan muda, kita masih memiliki banyak “PR” yang harus di selesaikan. Dari dunia perairan memiliki potensi yang juga layak diperhitungkan.
            Antara negrawan muda, perairan dan Indonesia berdaya, ada tanda-tanda amanah yang harus dilaksanakan. Semoga ita semua menjadi negarawan muda yang diharapkan untuk membawa Indonesia menuju berdaya. Bangkit, karena harapan itu masih ada.



Tentang Penulis 
Nama : Priyanto
Studi : Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang
Facebook : Priyanto 
Twitter : @prisfektiv


 

0 komentar :

Posting Komentar