Rabu, 31 Juli 2013

NEGARAWAN MUDA

Karya : M. Amik Bahrun Ni'am

Kalau bicara tentang negarawan otak kita pasti terfikir oleh sesosok pemimpin, orang yang mempunyai jiwa patriotisme tinggi pada negrinya, seseorang yang rela berkorban untuk negrinya bukan hanya harta dan fikiran saja tetapi sampai tumpah darahpun mereka rela, seorang negarawan mungkin presiden?? Prajurit TNI?? Atau yang sejenisnya. . .iya benar, mereka semua adalah seorang negarawan yang berjuang untuk kemajuan negri ini, memakmurkan semua masyarakatnya, dan melindungi dari segala ancaman dan ketakutan dari semua hal yang membahayakan. Lebih tepatnya negarawan adalah seorang pemimpin.
Pemimpin perlu ada untuk mengkomando sesuatu agar tidak semrawut, mencapai tujuan yang diinginkan, yang berakhir dengan perdamaian dan kesejahteraan bukan hanya di negri ini, tapi diseluruh dunia. Dari hal tersebut diperlukan seorang pemimpin tentunya yang amanah, bertanngung jawab, berahklak mulia, bijaksana, jujur, dan tentunya dengan sikap religious yang kuat. Teruuss.. .kenapa harus yang muda??tepatnya kenapa harus negarawan muda?? Seorang pemuda mempunyai jiwa revolusioner yang tinggi, pemikiran yang fresh, dan tenaga juga jiwa mobile yang tinggi pula yang mungkin dapat member dampak perubahan yang cepat pada negri kita, banyak sudah buktinya diantaranya penurunan rezim kakek kita soeharto siapa pelakunya?? Benar….para pemuda lah aktoornya dengan segala aksi dan semangatnya, mereka mengumpulkan semua masanya dari seluruh penjuru Indonesia rela bertumpah darah hingga berakhirlah periode ordebaru.
Menengok lebih jauh kebelakang masih tentang pemuda, saat masih zaman perjuangan melawan penjajah pemuda juga yang mendesak soekarno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan, mereka berani menculik soekarno kerenggasdengklok yang sekarang kita kenal dengan peristiwa renngas dengklok pada buku sejarah. Coba kita renungkan sejenak, seandainya saat itu para pemuda tidak mendesak soekarno untuk segera membacakan naskah proklamsi mungkin saja antara waktu yang direncanakan oleh soekarno untuk membacakan proklamasi dengan takdir yang dikehendaki oleh allah SWT berbeda, bisa saja para penjajah bertindak lebih cepat dari pada soekarno alhasil sampai sekarang mungkin kita belum bisa merasakan kemerdekaan.
Beberapa hal tersebut adalah bukti keluarbiasaan para pemuda negri ini pada masa lalu. Sekarang kita pandang keadaan yang terjadi pada negri ini pada saat ini, sudahkah terjadi kemakmuran dan keamanan pada negri ini sesuai yang dicitacitakan oleh semua pejuang yang rela menumpahkan darahnya untuk membebaskan negri ini dari penjajah?? Ternyata masih belum.. .masih banyak orang yang tertindas, para koruptor dengan santainya menipu masyarakat dan tanpa rasa bersalah menebar senyum sambil melambaikan tangan sedangkan dia memakai almamater berwarna putih dari KPK yang bertuliskan KORUPTOR, banyak ormas-ormas yang bertindak anarki, main hakim sendiri tanpa memikirkan kerugian yang ditimbulkan. Apa yang terjadi pada negri ini. . . .seperti diujung kehancuran waktu selama 69 tahun setelah kemerdekaan ternyata belum cukup untuk memakmurkan semua masyarakat Indonesa. Iya. . .salah satu sebabnya adalah kita kurang untuk menyatukan langkah menuju kemajuan.
Karakter gotong royong yang di usung negri ini lama kelamaan luntur, semua masyarakatnya menjadi sangat individualis dan konsumtif semua tercermin oleh kelakuan-kelakuan para pemimpin pada negri ini mulai pejabat tingkat RT sampai tingkat nasional. Benar mereka gotong royong dengan baik dan hampir sempurna tapi bukan untuk membangun negri ini melainkan bergotong royong dalam korupsi mereka seperti sudah mati rasa oleh rasa malu, hati nuraninya hilang, memaksa masyarakat untuk membayar pajak tapi pada kenyataanya mereka bersantai-santai dan menikmati uang rakyat demi kepuasan dan kesenangan pribadi. Mereka membunuh karakter masyarakatnya. Bagai mana tidak, mereka melakukan praktik suap saat pemilihan-pemilahan kepala daerah dengan nominal yang tidak seberapa mengajari masyarakat untuk hidup konsumtif, kita sudah bisa membayangkan kalau masyarakat memilih pemimpin saja karena uang yang diberikan bukan karena profil pemimpinya yang bertangung jawab apa yang terjadi pada negri ini? Benar apa yang diucapkan oleh soekarno “ perjuanganku saat ini lebih mudah daripada perjuangan bangsa ini di masa yang akan datang, karena yang aku hadapi adalah perang melawan penjajah sedangkan nanti yang akan dihadapi adalah perang melawan bangsa ini sendiri” (Ir. Soekarno).
Kita perlu seorang revolusioner, seorang negarawan yang jujur, amanah, dan mempunyai ahklak yang baik untuk mengubah negri ini menjadi lebih baik semua orang dilini negri ini harus berjuang secara gereliya yakni selain berusaha untuk memerangi semua kekurangan dalam negri ini juga harus mempersiapkan para pemuda untuk merubah apa yang terjadi pada kerusakan negri ini.
Para pemuda adalah agen perubahan, masa depan suatau Negara ada pada pundak para pemuda jika para pemuda dididik untuk berakhlak mulia maka suatu Negara juga akan berakhlak mulia. Jangan biarkan para pemuda kita rusak moralnya. Negarawan muda, mungkin semua orang mengartikan sebagai para pemimpin muda, yang penuh semangat dan mampu melakukan kerja dengan cepat yang bisa memberikan perubahan secara cepat pula. Indonesia membutuhkan lebih dari sekedar negarawan muda untuk menjadi lebih baik. Negri ini memang perlu seorang pemimpin muda untuk melakukan percepatan tapi bukan hanya sekedar pemimpin muda biasa tapi pemuda yang amanah, bijaksana, bertangung jawab, tentunya dilandasi dengan ilmu agama yang kuat, kenapa ilmu agama?? Karena seseorang yang mempunyai ilmu agama yang kuat lebih tepatnya iman yang kuat insyaalah mampu memerangi semua godaan harta, tahta, dan wanita yang tentunya anti korupsi yang benar-benar merugikan negri kita. Indonesia adalah Negara yang kaya raya kita tau semua itu, namun masyaraktnya yang konsumtif apa-apa impor. Pemuda yang mempunyai pemikiran yang fresh benar-benar diperlukan untuk merubah semua ini harus mampu membangkitkan karakter negri ini.
Namun, munafik rasanya jika kita perlu melakukan perubahan besar-besaran pada setiap lini dengan para pemimpin muda seakan kita tidak memerlukan para pemimpin-pemimpin yang lebih senior. Kita perlu mereka sebagai pengontrol dan penasehat memang benar pemuda penuh dengan semangat, dan jiwa mobile yang tinggi tapi kita tidak boleh lupa bahwa pemuda juga penuh dengan ambisi yang justru bisa menjadikan negri ini kekondisi yang lebih parah. kita memerlukan semangat-semangat para pemuda dan petua yang bijaksana lebih tepatnya para orang tua yang mempunyai jiwa muda untuk bersatu berjalan bersama untuk melakukan revolusi dan mencapai cita-cita negara Indonesia.
Tentang Penulis
Nama : M. Amik Bahrun Ni'am
Studi : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
Facebook : Amik Al-blitary
Twitter : @amik


 

0 komentar :

Posting Komentar